NEGARA, BALIPOST.com – Ida Pedanda Istri Rai Penida, Kamis (17/3), dari Griya Penida, Desa Batuagung, Jembrana, lebar (berpulang). Ida Pedanda Istri Rai Penida lebar di kediaman Griya Penida, Banjar Anyar, Desa Batuagung, Jembrana, sekitar pukul 12.05 WITA di usia sepuh 104 tahun.
Putra tertua Ida Peranda Istri Penida, IB Putu Siwa (74), mengatakan kondisi Ida Pedanda Istri sudah menurun sejak sebulan terakhir, tepatnya hari Anggara Manis Prangbangkat. Dengan kondisi faktor usia, perawatan kesehatan dilakukan mendatangkan perawat khusus ke Griya.
Beberapa saat sebelum lebar, Ida sempat meminta air putih dan diberikan air oleh putri kelimanya, Ida Ayu Negari, yang selama ini rutin merawat semenjak kondisi Ida Pedanda Istri menurun. Ida Bagus Siwa menyebut seluruh keluarga telah ikhlas melepas kepergian Ida yang sudah memasuki usia lingsir.
Terkait upacara, keluarga Griya Penida masih melakukan perembug untuk mencari hari baik, termasuk menyampaikan kabar duka ke Penabean Ida di Griya Pejeng, Badung dan Griya Pidada Klungkung.
Selama hidup, selain melakoni kesulingihan, Ida peranda istri, juga pernah menjadi Tapini di sejumlah karya agung di Pura Jagat, Dang Khayangan serta Pura Khayangan Tiga dan pura pemerintahan di Jembrana. Ida menjalani prosesi mediksa di tahun 1969.
Peranda Istri kelahiran 1918 ini mediksa bersama suaminya, Ida Bagus Ketut Niden salah satu veteran pejuang Jembrana yang selanjutnya setelah menjalani dwijati bergelar abiseka Ida Peranda Gede Penida.
Ida Peranda Gede Penida lebar pada 1973. Ida Pedanda Istri yang melanjutkan kesulinggihan. (Surya Dharma/balipost)