TABANAN, BALIPOST.com – Kepolisian sampai saat ini masih menelusuri motif atau alasan pasangan suami istri asal Penebel I Nyoman W (79) dan Ni Nengah L (75) yang nekat mengonsumsi racun tikus, Rabu (16/3). Akibat kejadian ini, Nyoman W meninggal dunia setelah sempat dirawat di rumah sakit.
Kapolsek Penebel AKP I Nyoman Artadana mengatakan, kondisi Nengah L sudah membaik meski masih harus mendapatkan perawatan di rumah sakit. Hanya saja masih belum bisa dimintai keterangan lebih lanjut untuk mengetahui alasan kejadian tersebut.
Dikatakannya, kondisi pasien nampak terpukul. “Sudah membaik, hanya terlihat masih terpukul, jadi belum bisa kita mintai keterangan lebih lanjut, tunggu kondisinya benar-benar sehat dulu,” terangnya, Jumat (18/3).
Atas kejadian ini, AKP Artadana mengatakan, sudah ada empat saksi yang dimintai keterangan, termasuk pemilik warung tempat membeli racun tikus. Dati penuturan saksi, sempat ditanyakan keperluan membeli racun tikus ke Nengah L. “Sempat ditanya untuk apa, dan dijawab banyak tikus di rumah. Termasuk si nenek ini juga sekalian membeli roti sisir di warung alasannya si kakek (Nyoman W) ingin makan roti,” ucapnya.
Pihak keluarga sampai saat ini juga masih merasa heran mengapa orangtuanya nekat melakukan aksi bunuh diri. Pasalnya selama menjalani kehidupan di keluarga mereka tidak pernah kurang mendapatkan perhatian, “Sampai heran anak dan cucunya, bahkan sebelum meninggal, Nyoman W sempat ditanya oleh cucunya hanya dijawab, dia tidak tahu dan gelap mata,” terangnya.
Peristiwa ini berawal saat pelapor yang merupakan anak dan cucu dari korban hendak melaksanakan persembahyangan Rabu 16 Maret 2021 sekitar pukul 13.00 WITA. Saat itu kedua korban ini tidak ikut dalam prosesi persembahyangan tersebut.
Tak berselang lama atau sekitar pukul 17.00 WITA, pelapor pulang ke rumahnya dan masih melihat kedua orangtuanya tiduran di Bale Gede. Karena tak merasa curiga, anaknya llanjut pergi ke kebun untuk memberi pakan ternaknya.
Namun, pelapor dan saksi (cucunya) justru melihat kedua orangtuanya muntah-muntah sekitar pukul 18.30 WITA. “Muntahannya hitam pekat, lalu mereka dilarikan ke rumah sakit,” terang Kapolsek Penebel.
Setelah diperiksa, dokter jaga di rumah sakit mengatakan para korban didagnosa mengalami keracunan. Pelapor dan saksi pun mulai curiga dengan aksi kedua korban ini.
Kemudian beberapa jam berselang atau sekitar pukul 02.00 WITA, Nyoman W dinyatakan meninggal dunia. Sedangkan istrinya Ni Nengah L selamat dan kini masih menjalani perawatan di rumah sakit. (Puspawati/balipost)