Dirut PLN, Darmawan Prasodjo (kiri) menunjukkan cara melakukan pengisian energi listrik ke Presiden Joko Widodo, Jumat (25/3). Presiden meresmikan SPKLU Ultra Fast Charging pertama di Indonesia yang berlokasi di Central Parkir ITDC, Nusa Dua, Bali. (BP/Istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Presiden Joko Widodo meresmikan SPKLU Ultra Fast Charging pertama di Indonesia yang berlokasi di Central Parkir ITDC, Nusa Dua pada Jumat (25/3). Peresmian ditandai pengisian energi listrik pada kendaraan listrik oleh Jokowi didampingi Gubernur Bali Wayan Koster, sejumlah menteri yaitu Menteri BUMN Erick Tohir, Menko Marinvest, Luhut B. Pandjaitan, dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno. Hadir pula Dirut PLN Darmawan Prasodjo.

Presiden Jokowi menyampaikan, presidensi G20 adalah kesempatan yang sangat baik bagi Indonesia untuk menunjukkan berbagai komitmen terhadap pengurangan emisi CO2 melalui penggunaan mobil listrik selama KTT G20.

“Juga sekaligus sebagai showcase bahwa negara kita menjadi negara terdepan dalam pengembangan kendaraan listrik. Itu semua harus kita tampilkan, mulai dari hulu, di industri baterai dan industri komponen lainnya sampai ke hilir, ada penyiapan SPKLU dan home charging. Kita tunjukkan pada dunia bahwa ekosistem kendaraaan listrik di Indonesia tengah tumbuh dan berkembang cepat, dan untuk mendukung KTT G20, saya senang melihat PLN telah menyiapkan 60 SPKLU Ultra Fast Charging 200 KW, dan 150 titik fasilitas home charging yang akan digunakan oleh seluruh delegasi,” ujarnya.

Baca juga:  Bali Perlu Panti Rehabilitasi ODGJ

Ia mengutarakan kendaraan listrik adalah bagian desain transisi dari energi fosil ke energi baru terbarukan. Ketergantungan pada BBM dan energi fosil masih tinggi sementara dalam memenuhi kebutuhan energi tersebut, masih mengimpor.

Hal itu, dikatakannya, membebani APBN hingga menyebabkan defisit transaksi berjalan dan defisit neraca perdagangan. Kondisi itu tidak boleh dibiarkan dan mesti bisa mewujudkan kemandirian energi.

Sementara itu, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan SPKLU Ultra Fast Charging dapat mengisi daya listrik hanya dengan waktu 30 menit, langsung full. Satu kendaraan dengan daya penuh dapat menempuh jarak 420 km.

“Ultra Fast Charging adalah pengisian yang sangat cepat. Pada home charging membutuhkan waktu 5-6 jam untuk charging kendaraan listrik yang ada di rumah-rumah. Tapi dengan ultra fast charging, charging yang tadinya 5-6 jam, bisa dipercepat hanya menjadi 30 menit saja dengan kondisi baterai kosong. Tadi Presiden sudah lihat pengisian sangat cepat dan ini menjadi kekuatan kita nanti di G20,” ujarnya.

Baca juga:  Ratusan Pelayat Hadiri Palebon Ida Pedanda Gede Made Tembau

Ada 600 kendaraan listrik yang akan beroperasi di G20 sebagai showcase Indonesia mulai bertransformasi dari energi fosil ke energi baru terbarukan. “Transformasi yang tadinya berbasis BBM impor, yang mahal dan berbasis fosil digantikan dengan kendaraan berbasis pada listrik yang produksi domestik, yang lebih murah dan sekarang sudah mulai bergeser ke energi baru terbarukan,” jelas Darmawan.

Untuk itu Presiden mengapresiasi kesiapan PLN menghadapi G20 baik dari sisi infrastruktur kelistrikan, baik dalam menyediakan charging station, ultra fast, home charging, menyesuaikan kebutuhan di lapangan dari sisi jumlah, lokasi, venue, di tempat menginap para delegasi G20.

PLN menyediakan SPKLU Ultra Fast Charging sebanyak 60 unit yang jika kondisi baterai kosong membutuhkan waktu 30 menit untuk melakukan pengisian. Satu mobil yang terisi daya full mampu menempuh jarak hingga 400 km sedangkan perjalanan para delegasi per hari hanya sekitar 40 km. “Artinya pengurangan dari energi yang dipakai dengan isi baterai hanya 15% , jadi jika butuh waktu 30 menit untuk mengisi full, maka butuh waktu 7 menit untuk mengisi 15% – 20% daya listrik, sangat cepat,” ungkapnya.

Baca juga:  Habiskan Anggaran 89 Miliar, Revitalisasi Pasar Godean Diresmikan

PLN pun sudah memasang 60 SPKLU Ultra Fast Charging di berbagai lokasi. Nantinya akan ditambah 10 lagi. Selain itu terdapat pula 150 home charging, dan akan ditambah 50 lagi sehingga SPKLU yang tersedia sebanyak 200.

Ia menilai rasio antara SPKLU dengan kendaraan listrik ini sangat cukup bahkan berlebih. Hal ini untuk mengantisipasi jika ada kendaraan yang mendadak perlu melakukan pengisian saat acara G20 digelar.

“Nantinya charging akan dilakukan dari pukul 10.00 malam sampai pukul 05.00 pagi, jadi ada waktu 7 jam. Satu stasiun ada dua charging, yang mana untuk charging kendaraan listrik dengan keterisian 15%- 20%, perlu waktu 5-20 menit. Dengan adanya 70 SPKLU Ultra Fast Charging, maka 140 unit mobil dalam waktu 10 menit dapat terisi dayanya sebanyak 15%-20%. Jadi jumlahnya berlebih ditambah home charging,” jelasnya. (Adv/balipost)

BAGIKAN