BANGLI, BALIPOST.com – Kebijakan pembukaan Bandara Ngurah Rai untuk penerbangan internasional dan bebas karantina bagi pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) sudah sebulan lebih diterapkan. Namun kondisi ini belum terlalu berdampak ke sejumlah obyek wisata di Bangli, wisatawan mancanegara (wisman) masih minim. Hal ini diungkapkan dua pelaku pariwisata setempat.
Ketua Penglelola Desa Wisata Penglipuran I Nengah Moneng menyebutkan kunjungan wisman ke Pengliipuran mulai ada baru-baru ini. Jumlahnya masih sedikit. Cuma belasan orang per hari. “Sudah ada dampaknya (kebijakan bebas karantina). Tapi kunjungan masih sedikit,” ujarnya, Jumat (25/3).
Kondisi ini dikatakannya berbeda jika dibandingkan dengan sebelum pandemi. Kunjungan wisman ke Penglipuran bisa mencapai 20 persen dari total jumlah kunjungan wisatawan per harinya yang rerata mencapai 750 orang.
Sementara itu, Sekretaris Pokdarwis Pura Kehen Nengah Mustika mengungkapkan sejak Pura Kehen dibuka kembali untuk wisatawan Oktober 2021, sampai sekarang belum ada satupun wisatawan asing yang berkunjung. “Masih nihil,” ungkapnya Jumat (25/3).
Ungkap Mustika, sebelum pandemi COVID-19 wisatawan mancanegara selalu mendominasi kunjungan wisata ke Pura Kehen. Pihaknya mengaku sejauh ini belum melakukan upaya apapun untuk menggaet wisatawan berkunjung ke Pura Kehen. “Karena tidak ada dana. Kami pasrah saja. Tapi promosi tetap dilakukan Pemkab,” ujarnya.
Karena masih sepi kunjungan, Mustika mengatakan pos tiket retribusi yang ada di depan Pura Kehen untuk sementara ditutup. Pihaknya pun mengaku untuk tahun ini belum mengambil tiket retribusi wisata ke Pemkab Bangli.
Tiket retribusi rencananya baru akan diambil jika mulai ada kunjungan. “Karena sejak dibuka Oktober lalu sama sekali belum ada kunjungan, makanya di tahun ini kami belum ambil tiket. Nanti kalau sudah ada 1, 2 tamu baru kami akan pesan,” kata Mustika. (Dayu Swasrina/balipost)