SINGARAJA, BALIPOST.com – Hujan deras yang terjadi di Buleleng pada Minggu (27/3) lalu, menyebabkan tanah longsor. Badan jalan provinsi di Desa Mayong (Kecamatan Seririt) menuju Desa Banyuatis (Kecamatan Banjar) tergerus longsor.
Tanah longsor ini kedalamannya sekitar 15 meter dan panjang sekitar 25 meter. Akibat kejadian ini, arus lalulintas dari kedua arah terpaksa dilakukan dengan sistem buka tutup.
Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng Putu Ariyadi Pribadi Senin (28/3) mengatakan, sejauh ini pihaknya telah berkoordinasi dengan perbekel, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten dan Dinas Pekerjaan Umun, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUTRKIM) Bali. Ini karena, jalan tersebut statusnya ada di provinsi, sehingga penanganan ketika terjadi kerusakan kewenangan penangananya ada di provinsi.
Menunggu proses perbaikan, BPBD, melakukan penanganan jangka pendek. Ini dilakukan sebelum adanya perbaikan darurat, yaitu dengan memasang garis polisi.
Selain itu sistem buka tutup jalan akan diterapkan. Oleh karena itu pengguna jalan diharapkan lebih berhati-hati. “Untuk sementara dipasangi garis polisi terlebih dahulu untuk mengingatkan pengguna jalan agar lebih berhati-hati sambil menunggu dilaksanakannya penanganan darurat dari Balai Jalan dan Dinas PUTRKIM Bali. Karena jalan ini merupakan jalan provinsi, kewenangannya ada pada pihak Balai Jalan dan Dinas PUTRKIM Provinsi Bali,” katanya.
Di sisi lain Ariyadi menghimbau, sekarang ini masih musim transisi, yaitu peralihan dari musim hujan ke musim kemarau serta intensitas curah hujan masih tinggi pada Maret ini, masyarakat diingatkan agar tetap berhati-hati. “Masyarakat untuk tetap waspada dan juga berhati-hati apabila hujan lebih dari 2 jam berturut-turut agar menjauhi tempat-tempat yang memiliki potensi longsor dan pohon tumbang. Mudah-mudahan kita selalu selamat dan tidak terkena musibah,” tegasnya. (Mudiarta/balipost)