Petugas kebersihan saat mengangkut sampah sisa sarana upacara. Banyaknya sampah, membuat petugas kebersihan dibuat kewalahan untuk penanganan sampah tersebut. (BP/Istimewa)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Setiap hari jumlah pemedek yang tangkil untuk melakukan persembahyangan serangkaian Karya IBTK di Pura Agung Besakih sangat ramai. Situasi itu, tak hanya memicu terjadi kemacetan panjang, juga mengakibatkan banyak sampah bekas sarana upacara berserakan. Untuk membersihkan itu, petugas kebersihan sampai dibuat kewalahan.

Berdasarkan pantauan, setiap harinya sampah-sampah bekas sarana upacara pemedek berserakan. Mulai dari sampah canang sampai plastik yang ditinggal begitu saja oleh pemedek. Terlihat setiap pojok sampah tersebut menumpuk. Dan setelah menumpuk, sampah-sampah itu langsung diangkut oleh petugas kebersihan.

Baca juga:  Usai Galungan, Volume Sampah di Badung Naik Cukup Signifikan

Bendesa Adat Besakih, Jro Mangku Widiarta saat dikonfirmasi, Senin (29/3) tak menampik sampah-sampah sisa upacara maupun plastik berserakan. “Hampir setiap hari, banyak sampah pemedek yang berserakan. Karena usai melakukan persembahyangan, pemedek meninggalkan sampah itu disana. Setelah sampah sudah dibersihkan, tapi nantinya lagi ada sampah,” ucapnya.

Widiartha menambahkan, banyaknya sampah yang berserakan setiap harinya, membuat petugas kebersihan yang dilibatkan dibuat kewalahan menangani sampah tersebut. Kata dia, petugas yang dilibatkan dari lima organisasi, diantaranya petugas kebersihan Manager Operasional (MO) Besakih, Unit Pengelolaan Sampah (UPS) Basuki Lestari, petugas kebersihan dan Pemkab Karangasem.

Baca juga:  Galungan, Produksi Sampah di Denpasar Naik Puluhan Persen 

“Selain petugas itu, ada juga petugas dari pemaksaan yang ikut ngaturang ngayah melakukan pembersihan sampah tersebut. Ada puluhan petugas kebersihan yang terlibat untuk penanganan sampah itu. Mulai dari, mengumpulkan sampai mengangkut sampah itu dibawa ke tempat sampah,” katanya sembari menyatakan sulitnya menyapu sampah karena membeludaknya pemedek yang sembahyang.

Dia menjelaskan, sampah-sampah yang terkumpul itu, sementara dibawa ke lokasi pembuangan sampah yang ada di Banjar Palak. Sampah diangkut memakai mobil truk sampah serta pick up. “Petugas kebersihan dibagi dua shif. Yakni, pukul 06.00 WITA sampai jam 18.00 WITA. Dan pukul 18.00 WITA sore sampai pukul 06.00 WITA,” jelasnya.

Baca juga:  Desa Dauh Peken Kelola Sampah Jadi Sumber Daya Bermanfaat

Lebih lanjut dikatakannya, pihaknya menghimbau kepada seluruh pemedek yang tangkil untuk melakukan persembahyangan, supaya usai sembahyang bisa membuang sampah pada tempatnya. “Kalau bisa, sampah bisa dibawa pulang,” Harap Jro Widiartha. (Eka Parananda/balipost)

BAGIKAN