GIANYAR, BALIPOST.com – Selasa (29/3) sekitar pukul 14.00 WITA ditemukan mayat di salah satu rumah di Desa Serongga, Kecamatan/Kabupaten Gianyar. Kapolsek Gianyar Kompol I Gede Putu Putra Astawa mengatakan korban yang meninggal bernama Yudantoro (51).
Ia diduga meninggal dua hari sebelumnya. Kondisi mayat saat ditemukan sudah membiru dan muncul gelembung di sekujur tubuh.
Menurut Kapolsek Gianyar, kronologis kejadian Selasa (29/3) sekitar pukul 10.00 WITA, saksi 1 menghubungi korban untuk menanyakan kenapa jam segini belum juga keluar dari rumah. Namun tidak diangkat oleh korban.
Selanjutnya saksi 1 pergi ke rumah korban dan sesampai di sana memanggil korban dan menggedor gerbang rumah korban tapi tidak ada yang keluar.
Kemudian datang saksi 2 dan saksi 3 yang berinisiatif masuk ke dalam rumah korban dengan cara melompati pagar rumah korban.
“Saksi 2 dan saksi 3 kaget melihat korban dengan posisi duduk di kursi tepatnya korban berada di teras belakang dan para saksi mencium bau tidak sedap serta sudah banyak lalat yang hinggap di tubuh korban,” jelasnya.
Saksi 1 menghubungi keluarga korban yang tinggal di Denpasar dan menghubungi pihak kepolisian. Kompol Putra memaparkan sesuai olah TKP, mayat korban ada di teras belakang rumah dengan posisi duduk di atas kursi.
Setelah dilakukan pemeriksaan pada tubuh korban tidak ada tanda-tanda kekerasan. Barang-barang pada rumah korban tidak ada yang hilang. “Di ruang tamu tepatnya diatas meja terdapat obat-obatan,” ucap Kapolsek Gianyar.
Berdasarkan keterangan saksi 1 yang berjualan di depan rumah korban, terakhir dilihat pada Sabtu (26/3), pukul 18.00 WITA. “Sudah dua hari pintu rumah korban selalu terbuka. Sekitar dua minggu yang lalu korban sempat mengeluh sakit pada dadanya. Korban sebelumnya tinggal dengan ibunya. Karena ibunya sudah meninggal, jadi korban tinggal seorang diri, sementara keluarganya tinggal di Denpasar,” bebernya.
Menurut keterangan dokter di Puskesmas Gianyar 1, korban sudah dalam keadaan meninggal dunia kurang lebih 2 hari sebelum pemeriksaan. Tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan. “Keluarga menerima kejadian tersebut adalah merupakan musibah,” ujar Kapolsek. (Wirnaya/balipost)