SEMARAPURA, BALIPOST.com – Pembelajaran Tatap Muka (PTM) rencananya akan dibuka serentak 1 April nanti. Namun, ada puluhan desa yang terancam tak bisa menggelarnya pada jadwal itu.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan Klungkung Ketut Sujana, Selasa (29/3), salah satu syarat menggelar PTM yang ditetapkan Pemkab Klungkung adalah capaian target vaksinasi booster atau dosis ketiga sudah 50 persen. Ia mengatakan kalau suatu desa belum mencapai target itu, maka sekolah di desa itu tidak bisa menerapkan PTM.
Meski, diakuinya, Keputusan dalam SKB 4 Menteri (Mendikbudristek, Menag, Menkes, dan Mendagri) menegaskan bahwa capaian vaksinasi tidak bisa menjadi acuan melaksanakan PTM, demikian juga ditegaskan kembali oleh Kemendikbudristek baru-baru ini. Tetapi, menurut Sujana, Pemkab Klungkung harus melakukan kebijakan tersebut, agar vaksinasi mencapai target di seluruh desa di Kabupaten Klungkung.
Semua sektor harus bergerak, sebagaimana dilakukan Dinas Pendidikan. “Ini salah satu upaya untuk mempercepat proses vaksinasi. Namanya kebijakan. Jangan itu dipertentangkan. Selanjutnya, tetap nunggu instruksi provinsi terkait rencana PTM serentak 1 April,” katanya.
Sujana menambahkan, secara akumulatif vaksinasi sudah di atas 50 persen. Namun, bila dilihat di setiap desa, diakui memang masih ada 21 Desa dari 59 Desa di seluruh Klungkung yang capaian vaksinasinya di bawah 50 persen (zona kuning) dan 5 desa capaian vaksinasinya di bawah 30 persen (zona merah).
Kelima desa ini semua terpusat di Kecamatan Nusa Penida, antara lain di Desa Bunga Mekar (28,83 persen), Kutampi Kaler (23,66 persen), Ped (21,87), Batununggul (20,37) dan Sakti (14,08). “Sekitar 21 desa belum 50 persen. Ini masih zona kuning. Ada juga dibawah 30 persen, masih zona merah. Meski demikian, kami tetap optimis, sebelum 1 April semuanya mencapai target. Kami sudah melakukan pertemuan dengan Kadiskes untuk meningkatkan capaian vaksinasi pada desa yang masih rendah,” tegasnya.
Upaya untuk mempercepat pelaksanaan PTM ini juga terkait dengan masukkan orangtua siswa yang mengeluhkan anak-anaknya yang tidak bisa fokus belajar di rumah. Sehingga, pihaknya pun berharap agar PTM bisa serentak digelar di seluruh desa pada 1 April nanti. (Bagiarta/balipost)