SAMPAH-Petugas sedang melakukan penanganan sampah di TPS Pulau Kawe untuk diangkut ke TPA Suwung, Kamis (31/3). (BP/Ara)

DENPASAR, BALIPOST.com – Kondisi TPA Suwung semakin krodit. Tumpukan sampah semakin tinggi. Volume sampah yang masuk ke TPA tersebut mencapai ribuan ton per hari. Namun, kendalanya alat berat untuk menurunkan sampah dari kendaraan sering rusak. Akibatnya, proses pengangkutan sampah-sampah dari TPS maupun swakelola tersendat.

Kabid Pengelolaan Sampah & Limbah B3 DLHK Kota Denpasar, I Ketut Adi Wiguna yang dikonfirmasi, Kamis (31/3) mengatakan terjadi kendala dalam pengangkutan sampah ke TPA. Hal ini akibat alat berat di sana sempat rusak. Hal ini sangat berdampak pada sejumlah TPS yang ada di Denpasar. Beberapa TPS sampahnya sempat menumpuk. Namun, kini sudah mulai bisa terurai dengan proses pengangkutan sudah kembali berjalan.

TPS yang terdampak terlihat di Jalan Pulau Kawe dan Jalan Pulau Seram. Tumpukan sampah sempat meluber ke jalan. Sejumlah pengguna jalan sempat terganggu dengan melubernya sampah ke jalan. “Saat petugas pembersihkan sampah di jalan, arus lalu lintas sempat tersendat,” ujar salah satu warga, Wayan Arianta.

Baca juga:  Menko Maritim akan Tinjau Warga Pengungsi Gunung Agung

Dikatakan, karena setengah jalannya isi sampah jadinya giliran lewat hal itu membuat kemacetan. Ia menambahkan dirinya terjebak kemacetan di kawasan tersebut hingga 15 menit.

Adi Wiguna menambahkan, memang benar itu kondisi real di lapangan dan sekarang sudah berangsur-angsur kami tangani. Wiguna mengatakan terjadinya penumpukan dan luberan sampah itu dikarenakan TPA Suwung sempat tutup. “Kemarin TPA Suwung sempat tutup karena semua alat berat kami di sana rusak. Kemarin malam sudah selesai perbaikan, dan pagi ini sudah mulai bisa berangsur-angsur tertangani,” katanya.

Terkait kondisi tersebut, Wiguna mengaku sudah melaporkan hal tersebut kepada Wali Kota dan Wakil Wali Kota Denpasar. “Kami sudah juga melaporkan hal ini ke Pak Wali dan Pak Wakil dan sudah diatensi oleh beliau untuk segera menangani,” katanya.

Baca juga:  Direncanakan Beroperasi Jelang KTT G20 2022, Hingga Kini Operasional TPST di Denpasar Molor

Sementara itu, untuk antisipasi penutupan TPA Suwung, Pemkot Denpasar terus menggenjot pembangunan TPS3R maupun TPST. Khusus untuk TPST, Denpasar membangun 3 unit. Diharapkan tiga unit TPST baru ini akan mampu menangani volume sampah yang ada di Kota Denpasar. Karena untuk tiga TPST yang akan dibuat ini mampu menangani 1.020 ton sampah per hari.

Hal ini diungkapkan oleh Wali Kota Denpasar IGN Jaya Negara dalam rapat kerja antara Badan Anggaran DPRD dengan TAPD Pemkot Denpasar, Senin 28 Maret 2022 lalu.

Jaya Negara mengatakan, produksi sampah di Denpasar sebanyak 816 ton per hari. “Saat ini sudah ada 16 TPS3R dan satu TPST yang sudah beroperasi. Dari TPS3R ini baru mampu mengolah sampah sebanyak 112 ton,” katanya.

Baca juga:  Wali Kota Dituding "Gabeng," Pemkot Denpasar Beber Upaya Mengatasi Sampah

“Kecil memang untuk saat ini, namun akan ditangani dengan pembangunan TPS3R dan TPST baru nanti,” imbuhnya.

Karena dengan pembangunan tiga TPST ini saja akan mampu mengolah sampah sebanyak 1.020 ton. Rinciannya yakni TPST Kesiman Kertalangu akan mampu mengolah 450 ton sampah. TPST Padangsambian Kaja mengolah 120 ton sampah. Dan TPST Tahura mampu mengolah 450 ton sampah. Selain itu, akan membangun 12 TPS3R lagi, sehingga pengolahan sampah setelah TPA Suwung ditutup, sudah bisa ditangani. Untuk membangun TPST ini Pemkot Denpasar sudah mendapat bantuan dari Kementerian PUPR dengan sumber dana dari LOAN sebesar Rp 105 miliar. (Asmara Putera/balipost)

BAGIKAN