BANGLI, BALIPOST.com – Tak hanya Gianyar, bagi-bagi kue oleh orang tak dikenal juga menyasar sejumlah sekolah di Bangli. Pihak sekolah mengaku didatangi orang tak dikenal yang membagikan permen serta kue untuk siswa.
Khawatir makanan yang dibagikan membahayakan siswa, salah satu sekolah memilih menyerahkan makanan itu ke pihak kepolisian. Adapun sekolah yang sempat kedatangan orang tak dikenal itu yakni SDN 2 Kawan.
Kepala SDN 2 Kawan I Gusti Made Suardana, Rabu (6/4) menuturkan pihaknya sempat didatangi dua orang tak dikenal yang mengaku dari Jakarta pada Senin lalu. Orang yang terdiri dari laki-laki dan perempuan tersebut awalnya meminta izin untuk menyampaikan yel tentang PTM kepada siswanya.
Sebelum akhirnya diizinkan, Suardana mengaku sempat menanyai soal izin dan meminta KTP mereka. Namun mereka terkesan memaksa agar diberikan izon masuk ke kelas memberikan yel. “Salah seorang dari mereka mendekati saya dan mengatakan ‘masa tiga menit saja tidak ada izin’. Akhirnya saya izinkan. Saya juga heran, kok saya luluh ngasi izin,” ujarnya.
Kedua orang itu kemudian masuk ke ruang kelas VI di lantai dua. Suardana mengatakan saat itu ia telah meminta guru yang ada di kelas itu agar mengawasinya.
Setelah memberikan yel, mereka kemudian membagikan permen kepada siswa di kelas. “Setelah itu mereka turun menghadap ke ruangan saya dan minta izin lagi untuk masuk ke kelas 1. Tapi saya tolak,” jelasnya.
Mengetahui siswanya di kelas VI mendapat permen dari dua orang tersebut, Suardana lantas bergegas naik ke ruang kelas VI. Ia meminta siswanya tidak memakannya.
Ia kemudian mengumpulkan permen tersebut dan menyerahkannya ke Polsek.
Selain di SDN 2 Kawan, SMPN 1 Tembuku juga sempat didatangi dua orang tak dikenal yang berniat membagikan kue serta permen untuk siswa. Kepala SMPN 1 Tembuku I Putu Eka Pradnyana mengatakan orang yang tak dikenal tersebut datang ke sekolahnya sebanyak dua kali yakni pertama pada Selasa (6/4) dan kedua pada Rabu (6/4).
Namun baru pada hari kedua, orang yang mengaku dari Jakarta tersebut bisa bertemu dengannya di depan sekolah. Dalam pertemuan itu, dua orang tak dikenal tersebut pada intinya meminta izin untuk membagikan permen, gelang dan snack kepada siswanya. “Tapi saya tolak,” ujarnya.
Pihaknya menolak karena khawatir makanan yang diberikan membahayakan siswanya. Sebelum akhirnya pergi, kedua orang itu juga sempat minta foto bersama, namun Eka Pradnya menolaknya.
Sementara itu, menindaklanjuti adanya informasi aksi bagi-bagi snack yang cukup meresahkan tersebut, pihak kepolisian dari Polsek Tembuku langsung turun ke sejumlah sekolah. Kapolsek Tembuku AKP Putu Ardana mengatakan selain di SMPN 1 Tembuku, aksi bagi snack oleh orang tak dikenal juga terjadi di SD 4 Tembuku. Terkait hal itu, pihaknya mengaku telah mengamankan snack yang diterima pihak sekolah untuk diperiksa. (Dayu Swasrina/balipost)