Gempa berkekuatan magnitudo 4,6 mengguncang Bali pada Sabtu (9/4), bertepatan dengan perayaan Tumpek Landep. (BP/kmb)

DENPASAR, BALIPOST.com – Gempa berkekuatan magnitudo 4,6 mengguncang Bali pada Sabtu (9/4), bertepatan dengan perayaan Tumpek Landep. Hasil analisis BMKG, gempa yang terjadi pada pukul 17.41 WITA itu dipicu aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia.

Kepala Balai Besar MKG Wilayah III Denpasar, cahyo Nugroho, SE, S.Si, dalam rilisnya mengatakan gempabumi terjadi pada koordinat 8,76° LS; 114,73° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 48 km Tenggara Jembrana, Bali pada kedalaman 82 km. “Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia dibawah lempeng Eurasia. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik,” jelasnya.

Baca juga:  Satu Dekade, Kerugian Akibat Investasi Ilegal Capai Rp 88,8 T

Dampak gempabumi berdasarkan laporan masyarakat berupa guncangan dirasakan di wilayah Badung III – IV MMI, Denpasar, Tabanan, Gianyar, Karangasem dan Mataram II MMI. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut.

Hasil pemodelan tsunami dengan sumber gempabumi tektonik menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi Tsunami. “Hingga pukul 18.07 WITA, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan,” jelasnya.

Baca juga:  Ratusan Koperasi Tak Aktif Perlu Pembinaan Ekstra

Masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenaranya. Agar menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. “Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” sarannya. (Winatha/balipost)

BAGIKAN