Dinas Pertanian (Distan) Buleleng berhasil memvaksin ribuan anjing liar dan anjing peliharaan milik warga di Bali Utara. (BP/Ist)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Penularan penyakit Anjing Gila (rabies) masih menjadi ancaman warga di Buleleng. Tak ingin penyakit ini semakin menular, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng mengalakan vaksinasi rabies masal. Hingga sekarang, sebanyak 4.483 ekor anjing peliharaan dan aning liar di Bali Utara berhasil disuntik Vaksin Anti Rabies (VAR).

Kepala Dinas Pertanian (Kadistan) Made Sumiarta didampingi Kepala Bidang (Kabid) Peternakan dan Kesehatan Hewan Made Suparma akhir pekan lalu mengatakan, di tahun ini pihaknya telah melancarkan vaksiansi rabies massal di seluruh kecamatan. Dari vaksinasi ini, sebanyak 4.483 ekor anjing peliharaan dan juga anjing yang dibiarkan hidup liar berhasil di vaksinasi.

Baca juga:  Cegah Alih Fungsi Sawah Bukan Tugas Petani

Wilayah yang disasar vaksinasi meliputi daerah yang dikategorikan masuk dalam zona merah sampai wilayah yang masuk kategori zona hijau. Selama menggulirkan vaksinasi rabies masal, Distan mengerahkan para dokter hewan yang ditugaskan di masing-masing pos kesehatan hewan (poskeswan). “Setiap kecamatan kita sudah sediakan satu dokter hewan, mudah-mudahan tahun ini cakupannya bertambah, sehingga mempercepat proses pelaksanaan vaksinasi,” tegasnya.

Selain melalui metode vaksinasi massal, distan menerapkan umpan makanan dan alat tulup kepada anjing liar yang sulit ditangkap untuk di vaksin. Tidak hanya itu, Distan juga melakukan metode baru dengan menerapkan Sistem Pelayanan Vaksinasi Rabies (Sipvara). Dalam Sipvara ini diharapkan dapat menurunkan kasus penyakit rabies di daerah.

Baca juga:  Pemberdayaan Ekonomi Desa

Di sisi lain Kadistan Sumiarta mengajak, warga agar tetap waspada dengan penyebaran virus yang bisa menular kemanusian ini. Caranya, siapapun warga agar memelihara anjing dengan tepat. Terutama tidak sengaja membiarkan anjing hidup dengan liar.

Selain itu, warga agar disiplin dan memiliki kesadaran untuk menyuntik hewan peliharaanya dengan VAR. “Penyakit ini masih menjadi ancaman dan harus kita waspada dengan cara memelihara anjing dengan benar dan tidak membiarkan hidup liar, kemudian rutin di-vaksin, sehingga dengan langkah ini kami yakin bisa mencegah potensi penularan Virus Rabies yang lebih luas lagi,” tegasnya. (Mudiarta/balipost)

Baca juga:  Bali Tidak Terapkan PPKM Darurat
BAGIKAN