Seorang petugas mengangkut pakan ternak sapi Bali di Sobangan, Badung. Untuk mengembangkan sapi Bali, pemerintah membuat sentra pembibitan sapi di Sobangan, Badung. (BP/eka)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Kabupaten Badung mengembangkan tempat edukasi pakan ternak sapi guna meningkatkan minat masyarakat mengembangkan sapi Bali. Program ini menggandeng Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bali dan Fakultas Peternakan Universitas Udayana.

Kepala Dispertan Kabupaten Badung, I Wayan Wijana, Minggu (10/4) membenarkan tengah mengembangkan tempat edukasi pengembangan pakan ternak sapi. Tempat edukasi ini berupa kebun percontohan yang dinamakan Hijauan Pakan Ternak (HPT) berkualitas. “Ini akan mendorong tumbuhnya minat masyarakat dalam mengembangkan peternakan sapi Bali melalui budidaya pakan,” ungkapnya.

Baca juga:  Sisa Bangunan Liar di Pantai Canggu Dibongkar

Menurutnya, HPT akan menjadi media pembelajaran bagi masyarakat dan mahasiswa. Tempat edukasi akan dipusatkan di Kawasan Sentra Ternak Sapi Bali, Desa Sobangan, Kecamatan Mengwi. Seperti diketahui, Sentra Ternak Sobangan adalah pusat edukasi dalam pengembangan sapi Bali. ‘Kami berupaya untuk melengkapi kawasan ini dengan  pembuatan kebun percontohan (demplot) HPT berkualitas,” katanya.

Dijelaskan, pihaknya telah melakukan penanaman perdana perdana berbagai bibit hijauan pakan ternak jenis baru. Seperti rumput Zanzibar, Mexico, Biogas, Biovitas, Pakchong, Bionutrisi dan Indigofera. “Jumat lalu kami sudah melakukan penanaman perdana. Ini untuk melengkapi rumput raja yang sudah dikembangkan sebelumnya dengan keunggulan memiliki kandungan nutrisi berupa protein yang lebih tinggi dan sangat adaptif pada lahan kering,” jelasnya.

Baca juga:  Konflik Pembangunan di Pantai Lima, DPRD Badung Segera Tinjau Lokasi Proyek

Apabila kebun percontohan ini berhasil, Wijana berharap disamping sebagai tempat penelitian dan pembelajaran bagi mahasiswa dan masyarakat, khususnya para peternak sapi Bali, tempat ini juga mampu menjadi sumber bibit rumput berkualitas yang bisa disebarkan kepada masyarakat untuk dikembangkan secara mandiri. “Ini akan meringankan beban peternak dalam memenuhi kebutuhan pakan berupa rumput segar yang berkualitas tinggi,” ucapnya.

Kepala BPTP Bali Dr. I Made Rai Yasa menyambut baik upaya Dinas Pertanian dan Pangan Badung ini dalam mengembangkan kebun edukasi HPT. Sebab hampir 70 persen biaya produksi ternak sapi terserap untuk biaya pakan. “Kami akan mendukung demplot ini melalui alokasi program dari pusat dalam hal penyediaan bibit HPT varietas baru maupun siap mendampingi dalam hal penerapan teknologinya,” ujarnya. (Parwata/balipost)

Baca juga:  Ternak Sapi dalam Budaya Pertanian di Bali
BAGIKAN