Tangkapan layar peta zona risiko penyebaran COVID-19 di Indonesia. (BP/iah)

DENPASAR, BALIPOST.com – Zona risiko penyebaran COVID-19 secara nasional pada pekan ini kembali membaik. Bahkan selain mayoritas zona kuning atau rendah, kabupaten/kota yang tidak ada penambahan kasus atau zona hijau juga makin banyak.

Data yang dikeluarkan Satgas Penanganan COVID-19 Nasional, Rabu (13/4), menunjukkan zona merah sudah sebulan ini tidak ada lagi. Ada tiga jenis zona, yaitu orange atau risiko sedang, zona kuning atau risiko rendah, dan zona hijau atau tidak ada tambahan kasus.

Dilihat dari data evaluasi mingguan yang dilakukan 10 April itu, zona orange berkurang dari 17 kabupaten/kota (3,31 persen) menjadi 4 kabupaten/kota (0,78 persen). Sedangkan zona kuning jumlahnya bertambah lagi. Dari 494 kabupaten/kota (96,11 persen) menjadi 502 (97,67 persen). Zona hijau pum bertambah dari sepekan sebelumnya sebanyak 3 kabupaten/kota (0,58 persen) menjadi 8 kabupaten/kota (1,56 persen).

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito menegaskan pada masa perbaikan ini, setiap individu bertanggung jawab untuk tidak memberi ruang penularan sedikitpun dengan mencegah penularan. Dan upaya ini, harus dilakukan tidak hanya oleh masyarakat, tetapi semua wisatawan asing yang berniat untuk tinggal, beraktivitas, serta berpartisipasi dalam masyarakat.

Baca juga:  Marak, Pembuangan Sampah di Hutan Kintamani

“Untuk itu, kuncinya adalah tidak memberi ruang sama sekali untuk terjadinya penularan, agar tidak ada yang tertular lagi,” kata Wiku dikutip dari keterangan tertulisnya, Rabu (13/4).

Setidaknya ada 4 tanggung jawab pencegahan penularan yang harus diterapkan setiap individu. Yaitu, disiplin protokol kesehatan (Prokes) 3M, memeriksakan diri atau testing COVID-19 jika bergejala atau setelah beraktivitas yang berisiko tinggi seperti perjalanan jarak jauh dan aktivitas di lokasi ramai, isolasi diri jika teridentifikasi positif, dan terakhir berpartisipasi aktif dalam program vaksinasi khususnya booster.

Dengan melaksanakan tanggung jawab tersebut, setiap individu akan senantiasa turut menjaga perbaikan kondisi COVID-19. Jika dilihat dari tren kasus nasional, dapat diamati terjadinya perbaikan pada 6 indikator penanganan. Yaitu meliputi tren kasus positif mingguan yang turun, kasus aktif nasional juga menurun signifikan, tren penurunan selama 5 minggu berturut-turut terjadi pada angka kematian. tren pemulihan kembali meningkat, tingkat BOR nasional turun signifikan dari 40% saat puncak ketiga, dan positivity rate atau jumlah orang terdeteksi positif dari hasil testing, menunjukkan tren penurunan signifikan.

Baca juga:  Vaksinasi Emergency Sasar Ratusan HPR di Penyaringan

Masih Fluktuatif

Untuk Bali, dalam sepekan terakhir ini jumlah kasus hariannya masih berfluktuasi. Zona risiko COVID-19 juga tidak mengalami perubahan.

Seluruh kabupaten/kota masih betah ada di zona kuning. Rinciannya, Denpasar, Tabanan, Jembrana, Karangasem, Bangli, Klungkung, Buleleng, Gianyar, dan Badung.

Dalam pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), Bali juga masih menjalani level 2. Pemberlakukan PPKM level 2 ini berlaku mulai 5 sampai 18 April.

Sementara itu, untuk kasus aktif per 12 April mencapai 430 orang. Saat ini, menurut Plt. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Made Rentin, terdapat 53 RS rujukan dan 6 lokasi isolasi terpusat (isoter) di seluruh kabupaten/kota. Kapasitas isoter yang disediakan menjadi 739 bed. “Tidak ada pasien yang menjalani isoter,” katanya.

Baca juga:  Suami Maju Pilkada, Anggota KPU Betty Klaim Netral

Pada keterangan tertulisnya, Senin (11/4), Rentin mengatakan vaksinasi booster di Bali sudah mencapai 56,29 persen. “Semua kabupaten/kota sudah melampaui 30 persen, bahkan Denpasar 73,93 persen,” jelas Rentin yang merupakan Sekretaris Satgas Penanganan COVID-19 Bali ini.

Selain Denpasar, terdapat 2 daerah yang sudah mencapai 60 persen atau lebih, yaitu Badung dan Tabanan. Tiga daerah yang sudah mencapai 50 persen atau lebih adalah Gianyar, Klungkung, dan Bangli.

Sisanya terdapat 2 daerah yang sudah mencapai 40 persen atau lebih, yaitu Karangasem, dan Jembrana. Sementara Buleleng mencapai vaksinasi booster 30 persen atau lebih.

Dari data Diskes Bali, target vaksinasi booster mencapai 3.007.891 orang. Sudah tervaksinasi dosis penguat per 7 April sebanyak 1.693.203 orang. (Diah Dewi/balipost)

BAGIKAN