DENPASAR, BALIPOST.com – Denpasar yang tingkat kepadatan penduduknya cukup tinggi, menyebabkan rawan kebakaran. Terlebih ketika musim panas tiba. Karena itu, warga perlu waspada terhadap pemicu kebakaran.
Kepala Pelaksana BPBD Denpasar, I.B. Joni Ariwibawa, Senin (18/4), mengungkapkan selama ini kasus bencana kebakaran cukup sering terjadi. Dikatakan, tingginya intensitas kebakaran di Denpasar ini dipicu akibat tingkat kepadatan penduduk yang tinggi. Belum lagi tingkat urbanisasi yang juga sangat tinggi di Denpasar.
Selama ini, kata Joni, ada tiga pemicu terjadinya kebakaran. Pertama karena kasus instalasi listrik yang terpasang kurang baik. Instalasi listrik ini perlu menjadi perhatian semua warga, karena selama ini penyabab terjadinya kebakaran cukup banyak akibat listrik.
Selain itu, kebakaran yang terjadi juga sering akibat pemilik rumah yang lupa mematikan dupa usai sembahyang. Beberapa kali kasus kebakaran disebabkan oleh api yang bersumber dari dupa usai sembahyang. “Harus tetap waspada, usai sembahyang dupa dimatikan,” ujarnya.
Penyebab lainnya, yakni lupa mematikan kompor. Kasus ini juga sering menjadi penyebab kebakaran terjadi di Denpasar. “Usai memasak atau saat memasak air, sering lupa mematikan kompor, sehingga memicu kebakaran,” ujar Joni.
Joni Ariwibawa mengungkapkan, dalam penanganan kasus-kasus kebencanaan, pihaknya didukung sarana dan prasarana. Yakni, armada mobil damkar 10 unit, ambulance 3 unit, 2 mobil jenazah, 5 unit perahu karet, 1 unit boat sekoci serta alat penangkap ular. Sedangkan untuk tenaga, setiap pos ada 8 orang per shift di 4 pos aktif. (Asmara Putera/balipost)