Pengendara motor melintas di Jalan Nangka yang mengalami kerusakan. Denpasar menganggarkan puluhan miliar untuk memperbaiki kerusakan jalan pada tahun 2022. (BP/eka)

DENPASAR, BALIPOST.com – Infrastruktur jalan di Denpasar banyak yang berlubang serta ada yang bergelombang. Kondisi ini dinilai dapat menimbulkan kecelakaan lalu lintas.

Ketua Fraksi NasDem-PSI DPRD Denpasar A.A. Ngurah Widiada dan anggota Fraksi Golkar Wayan Suwirya, Selasa (19/4) mengakui kondisi infrastruktur perlu penanganan lebih serius lagi. Karena beberapa ruas jalan sudah mengalami kerusakan. Seperti yang terlihat di Denpasar Utara. Beberapa jalan banyak yang berlubang.

Widiada berharap komitmen pemerintah untuk membangun infrastruktur harus dilakukan secara berkelanjutan. Meski diakui, saat ini masalah pandemi Covid-19 masih menjadi kendala dalam mengalokasikan anggaran perbaikan jalan. Namun, seharusnya ada solusi yang cepat, seperti berkoordinasi dengan pemerintah di atasnya, provinsi maupu pusat untuk bisa sharing pendanaan.

Baca juga:  Warga Protes, Truk Angkut Alat Berat Terbalik Bikin Jalan Rusak

Wayan Suwirya menambahkan, sejatinya pada 2020 sudah ada rencana pengaspalan Jalan Antasura, namun akibat Covid-19 terjadi recofusing anggaran, sehingga rencana tersebut tertunda. Karena itu, seharusnya tahun ini menjadi prioritas dalam penanganan, karena sudah terlalu lama ruas jalan tersebut rusak.

Kondisi jalan rusak bukan hanya di Denpasar Utara. Beberapa ruas jalan yang ada di Denpasar Timur dan Selatan juga banyak yang rusak. Seperti ruas Jalan Sedap Malam yang sudah banyak berlubang. Selama ini hanya ditambal yang lubang-lubang saja, namun dalam beberapa hari kembali rusak. “Sejak lebih dari sepuluh tahun jalan ini belum pernah mendapat pengaspalan secara menyeluruh,” ujar Winata, warga yang tinggal di Jalan Sedap Malam selatan.

Baca juga:  ADV Urban Exploride, Touring Sambil Berkegiatan Sosial

Sementara itu, Kadis Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Denpasar A.A. Bagus Airawata mengatakan tahun ini pihaknya sudah mengagendakan perbaikan jalan. Baik jalan kota maupun jalan lingkungan. Untuk rekonstruksi jalan sepanjang 0,305 Km dengan anggaran Rp 1,6 miliar. Sedangkan rehabilitasi jalan sepanjang 6,363 Km dengan anggaran Rp 28.647.156.893,12.  Dengan demikian, panjang jalan yang ditangani mencapai 6,668 Km  dengan jumlah anggaran Rp30 miliar lebih.

Baca juga:  Pascameletusnya Gunung Semeru, Jaringan XL Axiata Aman

Dikatakan, sumber dana perbaikan jalan ini berasal dari DAK Rp24 miliar lebih yang akan digunakan untuk perbaikan sepanjang 5,306 km. Sedangkan dana APBD II sebesar Rp6 miliar untuk panjang jalan 1,3 Km.

Airawata mengatakan, untuk tahun ini juga akan dilakukan perbaikan jalan lingkungan sebanyak 60 ruas dengan panjang jalan 4.200 meter. Anggaran untuk jalan lingkungan ini mencapai Rp8,7 miliar. Perbaikan jalan lingkungan ini akan dituangkan pada 22 paket pekerjaan. (Asmara Putera/balipost)

BAGIKAN