Salah satu kantor GSI di wilayah Saba, Gianyar. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Aparat kepolisian enggan memberikan keterangan mengenai penggerebekan kantor GSI di Jalan Nangka selatan, Denpasar belum lama ini. Diduga pemilik investasi ilegal itu menipu ribuan warga di Bali.

Dari informasi yang dihimpun DenPost, lebih dari 3.500 warga di Bali jadi korban penipuan investasi GSI yang berkedok koperasi itu. Bos besar PT GSI, AR, hingga Jumat (22/4) belum diamankan aparat.

Baca juga:  BRI Selenggarakan "BRI Travel Fair 2022"

Polisi juga terkesan enggan membeberkan penggerebekan dan penyegelan Kantor PT GSI yang dilakukan Satreskrim Polresta Denpasar bersama OJK pada Selasa (19/4) sekitar pukul 14.30 WITA. Aparat sudah memasang garis polisi di pintu kantor yang diketahui sudah tidak beroperasi sejak beberapa waktu belakangan ini.

Informasi lain dihimpun, setelah viralnya berita kasus penipuan investasi bodong itu, PT GSI langsung memindahkan barang-barangnya dari kantor di wilayah Saba, Gianyar. “Mereka diduga menghilangkan barang bukti sebelum polisi mengambil tindakan. Meski sudah ada laporan sejak 8 April 2022, Polda Bali belum bertindak,” kata sumber.

Baca juga:  Waspadai Informasi Palsu dan Hoaks di Masa Pandemi

Dimintai konfirmasi, Komisaris PT GSI yang juga sekretaris pada KKK GSI, KAHS, malah mengaku bahwa dia juga menjadi korban. Ia mengaku memegang dua jabatan dalam perusahaan milik AR ini.

Ia tidak mendapat gaji dan merugi ratusan juta rupiah. Dia juga kaget setelah beredar berita mengenai penyegelan kantor PT GSI.

Tak hanya itu, …

Baca selengkapnya di media partner DENPOST.id

BAGIKAN