Kegiatan fogging untuk mengantisipasi kasus DBD di wilayah Tabanan. (BP/Dokumen)

TABANAN, BALIPOST.com – Saat ini, jumlah kasus COVID-19 terus melandai. Di Tabanan, seiring melandainya kasus COVID-19, banyak warga terserang DBD. Jumlahnya terus meningkat.

Data dinas kesehatan Tabanan, sampai dengan pertengahan bulan ini tercatat ada sekitar 15 kasus DBD yang ditemukan. Dari kasus yang ditemukan hampir merata di seluruh kecamatan terutama di wilayah Tabanan, Kediri dan Kerambitan.

Kepala Dinas Kesehatan tabanan, dr. I Nyoman Susila menjelaskan, terkait kasus DBD saat ini pihaknya sudah terus melakukan sosialisasi ke masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat dan bersih. Salah satu melakukan gerakan Tiga M untuk mencegah ada nyamuk berkembang biak.

Baca juga:  Jelang Nyepi, Gencar Razia Arak dan Miras

Selain itu juga dilakukan fogging atau pengasapan di lokasi yang ditemukan  ada penderita DBD positif. Juga dilakukan pemberian bubuk Abate ditebar di lokasi diduga menjadi sarang nyamuk. “Kami terus sosialisasi ke masyarakat  untuk menerapkan pola hidup sehat dan segera memeriksa diri ke dokter atau bidan ketika mengalami gejala demam tinggi,” ucapnya, Minggu (24/4).

Sementara itu  Kepala Seksi Pencegahan Pengendalian Penyakit Menular Diskes Tabanan, dr. Desiana Kartifa Dewi, menjelaskan hingga pertengahan bulan ini kasus DB tercatat sekitar 15 kasus. “Kalau chikungunya tidak ada. Hanya ditemukan pada Desember 2021 dan Januari 2022. Kalau DB, di Januari ada 13 kasus. Terus Februari dan Maret kosong. Tapi bulan ini trennya naik. Sekitar 15 kasus,” jelasnya.

Baca juga:  Tambahan Korban Jiwa COVID-19 Dilaporkan 2 Zona Orange

Dia menjelaskan, kejadian DB yang tercatat merata di tiga kecamatan. Seperti Kediri, Tabanan, dan Kerambitan. Misalnya saja seperti ditemukan di Suralaga dan Abiantuwung Kelod, Kediri. Sebelum itu Kerambitan. “Pastinya masih di sekitar perkotaan. Di Kecamatan Baturiti dan Pupuan tidak ada. Kemarin di Selemadeg kalau tidak salah juga ada,” ujarnya. (Puspawati/balipost)

BAGIKAN