Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Sonny Aprianto saat Sidang Pantukhir di Aula Makodam, Denpasar. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Sidang Pantukhir calon Tamtama PK TNI AD gelombang I tahun 2022 dari reguler, santri dan lintas agama dipimpin Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Sonny Aprianto, di Makodam, Denpasar, Selasa (26/4). Sebanyak 190 peserta mengikuti sidang Pantukhir dan yang lulus mengikuti pendidikan di Secata Rindam IX/Udayana, Singaraja.

Dalam sambutannya saat pembukaan sidang, Pangdam Sonny menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya ke tim pemeriksa/penguji tingkat sub panitia pusat yang telah melaksanakan tugasnya dengan maksimal dan sungguh-sungguh. Menurutnya, kegiatan penyediaan prajurit TNI AD merupakan bagian dari pembinaan personel yang pada hakekatnya merupakan suatu upaya meregenerasi prajurit. Seleksi ini bertujuan mendapatkan prajurit TNI AD sesuai kualitas dan kuantitas yang dibutuhkan.

Baca juga:  Pangdam Berbaur dengan Ribuan Jamaah di Lapangan Makorem

Sesuai kebijakan pimpinan AD, Mayjen Sonny mengatakan, pada penerimaan Cata PK TNI AD gelombang I tahun anggaran 2022 kali ini, terbagi menjadi 2 sumber yaitu sumber reguler serta santri dan lintas agama. “Khusus sumber santri dan lintas agama agar memprioritaskan keagamaan yang dimiliki. Dengan demikian mereka memiliki kemampuan bidang keagamaan sesuai alokasi yang telah ditentukan dengan catatan aspek penilaian materi umum memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan,” pungkasnya.

Baca juga:  Ini Sosok Danrem 163/Wira Satya yang Baru

Sesuai data, Sonny menyebutkan terdapat 190 peserta yang mengikuti sidang Pantukhir tersebut. Sesuai alokasi yang lulus akan mengikuti pendidikan di Secata Rindam IX/Udayana, Singaraja. Sedangkan khusus sumber santri dan lintas agama akan menempuh pendidikan di Rindam Jaya Jakarta, bergabung dengan peserta didik dari seluruh kodam se-Indonesia.

Perlu diketahui, TNI AD melakukan rekrutmen prajurit khusus santri dan lintas agama. Oleh karena itu, dibuka kesempatan bagi pemuda lulusan pesantren dan sekolah keagamaan untuk turut serta mengabdikan diri kepada negara dengan menjadi prajurit TNI AD. Hal ini dimaksudkan untuk bersama-sama membangun TNI AD dan Indonesia pada umumnya kearah yang lebih baik lagi. (Kerta Negara/balipost)

Baca juga:  Pangdam Sebut Intensitas Suhu Politik Memanas
BAGIKAN