DENPASAR, BALIPOST.com – Armand Setiawan terpilih sebagai ketua Umum Pengprov Forki Bali masa bakti 2022-2026, dalam musprov Forki Bali, di Sanur Denpasar. Arman memperoleh 10 suara, sedangkan kandidat lainnya AA Ngurah Suta meraih 5 suara.
Ia menggantikan Ketut Rochineng, yang dianggap sukses mengantarkan karateka Bali mendulang 2 keping emas, di PON XX Papua 2021. Usai terpilih, Armand mengakui tugas yang diemban cukup berat.
Apalagi, prestasi atlet Bali berada di puncak, ditambah sederet karateka andalan terkena batasan usia dan tak bisa tampil lagi di PON XXI Aceh dan Sumut 2024. Karena itu, pihaknya harus tancap gas mulai memantau prestasi atlet di Porprov Bali 2022, sampai menyiapkan mereka berlag di ajang Pra PON 2023. “Upaya mencapai prestasi terbaik, para karateka dituntut memiliki jam terbang dan pengalaman bertanding dalam berbagai event,” ucap Armand, yang sebelumnya Wakil Ketua III Forki Bali, sekaligus Manajer Tim PON.
Ia pun berharap, makin banyak partisipasi bapak asuh bagi karateka, sehingga meringankan beban pembiayaan, dalam rangka melakukan try in maupun try out. “Karateka memang dituntut sering mengikuti berbagai kejuaraan, baik level nasional maupun internasional,” tuturnya.
Armand juga harus melakukan kaderisasi dan regenerasi atlet, dan mulai muncul dari Bangli, Klungkung, serta Jembrana. Secara jujur, Armand mengakui, perburuan medali emas di PON sangat berat dan ketat. “Justru, saya berobsesi karateka Bali berprestasi di kancah internasional,” jelasnya.
Di sisi lain, mantan Ketum Forki Ketut Rochineng berpesan, dalam mewujudkan prestasi nasional maupun internasional, karateka perlu diterjunkan dalam event-event berskala nasional dan internasional. “Selain jam terbang dan pengalaman bertanding, karateka juga perku menjalani pemusatan latihan menjelang kejuaraan resmi,” jelas Rochineng. (Daniel Fajry/balipost)