Arus mudik di Pelabuhan Gilimanuk, Kamis (28/4) malam hingga Jumat (29/4) pagi memasuki puncaknya. (BP/Istimewa)

NEGARA, BALIPOST.com – Arus mudik di Pelabuhan Gilimanuk, Kamis (28/4) malam hingga Jumat (29/4) pagi memasuki puncaknya. Pemudik memerlukan rerata waktu antre hingga 4 jam untuk dapat menyeberang.

Itu waktu yang diperlukan dari mulai masuk wilayah Gilimanuk hingga masuk ke dalam kapal. Salah satu pemudik menggunakan mobil, Haryanto (34) mengaku sampai di Gilimanuk pukul 17.00 WITA, kemudian menunggu dan baru sekitar pukul 23.30 bisa parkir dalam pelabuhan menunggu masuk ke kapal.

Baca juga:  Tiga Anak Tewas Tenggak Racun, Ibu yang Diduga Pelaku Sekarat

Antrean ini menurutnya lebih lama dibanding perjalanan dari Denpasar ke Gilimanuk yang rata-rata ditempuh 3 jam. “Ya lumayan, hari ini padat sekali. Tadi juga lewat terminal parkir sebelum masuk gang,” kata pemudik asal Semarang ini.

Sejumlah pos dan kantong parkir yang disiapkan sebelum Gilimanuk, difungsikan untuk pemeriksaan syarat protokol kesehatan (Prokes) baik vaksin dosis III maupun Rapid Test Antigen.

Pos di gudang Suzuki di Melaya, difungsikan khusus untuk pemeriksaan pemudik mobil pribadi (R4) difungsikan. Begitu halnya terminal kargo di Gelung Kori, Gilimanuk seluas 4 hektar juga dibuka untuk cek point.

Baca juga:  Dari Menparekraf Sandiaga Beri Sinyal Dibukanya Pariwisata Bali hingga Belasan Warga Meninggal Terpapar COVID-19 di Bali

Rekayasa lalu lintas pemisahan kendaraan ke gang-gang lingkungan di Gilimanuk juga diterapkan untuk mengurangi penumpukan kendaraan. Skema pemisahan yang diterapkan, mobil pribadi dan sepeda motor diarahkan ke gang-gang (belakang Pasar Gilimanuk) hingga menuju Terminal Kargo dan loket utama.

Sedangkan truk (kendaraan barang) dan bus dipisah, di jalan utama menuju Pelabuhan (depan Pasar Gilimanuk). Selanjutnya untuk masuk Pelabuhan, truk dan bus juga terpisah langsung menuju pintu dermaga LCM.

Baca juga:  Polres Jembrana Kembali Obok-obok Kafe di Delodberawah

Sementara itu, dari pengamatan antrean sepeda motor cenderung lebih landai. Meskipun ada, menumpuk di tenda khusus sepeda motor dalam Pelabuhan sebelum dipecah masuk ke dermaga-dermaga menuju kapal. (Surya Dharma/balipost)

BAGIKAN