Desa Adat Semarapura melestarikan penulisan aksara Bali. (BP/Istimewa)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Desa Adat Semarapura Kabupaten Klungkung, mengisi kegiatan pasraman non formal di desa setempat dengan Menyurat Aksara Bali diatas daun lontar, Jumat (29/4). Kegiatan dipusatkan di Bale Desa Adat Semarapura, dihadiri para Yowana wakil dari seluruh banjar adat se-Desa Adat Semarapura.

Bendesa Adat Semarapura Wayan Budarsana, saat dihubungi mengatakan kegiatan pasraman non formal ini dibuka sejak Kamis (28/4), kemudian dilanjutkan dengan kegiatan Nyurat Aksara Bali Jumat (29/4). Wakil para Yowana dari 14 Banjar Adat selalu antusias mengikuti agenda pasraman yang selalu digelar setiap tahun ini.

Baca juga:  Sosialiasi Nangun Sat Kerthi Loka Bali Sasar Bangli

Sejalan dengan visi Gubernur Bali Nangun Sat Kerthi Loka Bali. Khususnya penguatan nilai-nilai kebudayaan Bali yang adi luhung dalam penggunaan Aksara Bali. “Kegiatan Nyurat Aksara Bali ini disambut antusias para Yowana. Tujuannya untuk melestarikan penulisan Aksara Bali, agar tidak dilupakan oleh generasi muda. Ini juga guna merealisasikan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali di Desa Adat Semarapura,” kata Budarsana.

Ini merupakan kegiatan wajib setiap tahun yang digelar di desa adat sesuai dengan arahan Gubernur Bali. Bendesa menunjuk panitia pelaksana kegiatan, sebagai Ketua I Gusti Nyoman Sudarta dan Sekretaris Ni Wayan Suasmi, kemudian merealisasikan kegiatan ini dengan kelibatkan para Yowana. Menurutnya, penggunaan aksara Bali harus terus digelorakan dikalangan generasi muda, sehingga semakin dikenal dan ke depan dapat bermanfaat bagi mereka dalam menjaga kelestariannya.

Baca juga:  Desa Adat Cengkilung Optimalkan Potensi Desa

Antusias para Yowana mengikuti kegiatan ini menjadi respons yang cukup positif. Menghadirkan narasumber Made Oka Suryawan Salain, Ida Bagus Mahardika, Ida Bagus Komang Arnaya, I Wayan Marta dan I Gede Nurtiasa. Ditengah gempuran modernisasi saat ini, budaya Bali belakangan kian tertekan, maka, kegiatan ini diharapkan mampu terus mendongkrak generasi muda pada aksara Bali, setelah dikenalkan sejak dini.

Misi utamanya adalah mengembalikan budaya Bali, agar diminati kembali oleh generasi muda. Ini yang perlu terus ditekankan, agar menggema kembali di tengah masyarakat Bali, sesuai dengan sasaran Jana Kerthi, membangun krama Bali agar tetap eling dengan budayanya. Jadi, dalam konsep Sat Kerthi, yakni Jagat Kerthi, Wana Kerthi, Segara Kerthi, Atma Kerthi, Danu Kerthi dan Jana Kerthi, harus terbangun bersama agar berdampak merata pada sendi-sendi kehidupan krama Bali. (Bagiarta/balipost)

Baca juga:  Desa Adat Buleleng Kembali Revisi Awig–awig
BAGIKAN