GIANYAR, BALIPOST.com – Pada Jumat (29/4) malam, pemuda yang dihujat karena membuat video di Pura Samuantiga sambil memperlihatkan alat kontrasepsi mendatangi Pura Samuantiga. Pria berinisial IPS ini, dikatakan Kapolsek Blahbatuh Kompol I Ketut Suharto Giri, S.H., M.H., Sabtu (30/4), datang bersama keluarganya untuk meminta maaf.
Ia mengatakan pihaknya sudah melaksanakan lidik terkait viralnya video diunggah di Tiktok oleh akun @pejuang_ayang. Pemilik akun, diungkapkan Kompol Suharto, berinisiatif mencari nomor HP Perbekel Bedulu dengan tujuan mengklarifikasi. Pelaku juga sempat membuat dan mengunggah video klarifikasi permintaan maaf.
Kemudian, pada Jumat sekitar pukul 21.00 WITA, IPS bersama keluarganya sebanyak 8 orang termasuk dua orangtuanya datang ke Pura Samuantiga bermaksud meminta maaf. Mereka membawa pejati dan diterima oleh Perbekel Bedulu, Bendesa Adat Bedulu, beserta Prajuru Pura Samuan Tiga.
Dikatakan Kompol Suharto mereka ingin meminta maaf secara niskala dan disarankan untuk menghaturkan banten pejati guru piduka dan mecaru di Pura Samuan Tiga. Namun karena situasi di Pura Samuantiga masih berlangsung upacara dan warga banyak yang ingin melihat wajah pelaku, Perbekel Bedulu menghubungi Polsek Blahbatuh.
“Selanjutnya, Pawas Kanit Lantas Polsek Blabbatuh Iptu I Gusti Ngurah Bagus Sumatra bersama personel Polsek Blahbatuh mengamankan IPS ke Polsek Blahbatuh untuk dimintai keterangan lebih lanjut,” sebutnya.
Sementara itu, Perbekel Desa Bedulu, I Putu Ariawan mengatakan bahwa Prajuru Pura Samuantiga tidak akan melanjutkan permasalahan tersebut ke ranah hukum. Ini dikarenakan pelaku sudah mau meminta maaf secara niskala.
Namun, hingga Sabtu pukul 13.00 WITA saat berita ini dibuat, pelaku dikatakannya belum datang untuk menghaturkan guru piduka. “Prajuru pura minta karena pelaku berulah saat piodalan, pelaku ngaturang guru piduka hari ini karena masih berkaitan rangkaian piodalan. Besok sudah penyepian di Pura Samuantiga,” jelasnya. (Wirnaya/balipost)