Menteri Bintang Puspayoga berkoordinasi dengan Polres Tabanan terkait kasus perempuan yang mengaku diculik, dianiaya, dan nyaris diperkosa. (BP/bit)

TABANAN, BALIPOST.com – DAT (18) asal Pandak Gede ditemukan terikat dan mengaku diculik, dianiaya, dan hampir diperkosa. Kasus ini pun mendapat perhatian Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspayoga yang langsung turun ke Polres Tabanan, Rabu (4/5).

Namun, setelah polisi melakukan pemeriksaan terhadap korban, diduga kasus itu hanya sebuah rekayasa. Motifnya, menurut Kapolres Tabanan AKBP Ranefli Dian Candra, lantaran korban diduga takut dimarahi pihak keluarga karena pulang malam.

Ia mengatakan pihaknya masih melakukan pendalaman, lantaran informasi kronologis yang disampaikan oleh korban masih kerap berubah. Termasuk selain korban, pendalaman juga dilakukan dengan pemanggilan bapak dan ibu mertua korban, para saksi dan terduga pelaku yang sempat dilaporkan oleh korban. “Masih kita dalami dan ada yang dikembangkan untuk meng-clear-kan kronologis sebenarnya,” ucapnya.

Baca juga:  Tunggu Ini, Penetapan Status Terduga Penculik Anak

Kapolres juga mengatakan dari awal, keterangan korban kerap berubah. Sehingga belum bisa ditarik kesimpulan. “Jadi kronologis yang dilaporkan kemarin diduga rekayasa, korban membuat sebuah cerita karena dorongan rasa takut pulang malam supaya tidak disalahkan, karena memang perlu pendekatan khusus dari hati ke hati untuk bisa mendapatkan informasi yang tepat dari korban,” terangnya.

Sementara itu, Menteri Bintang yang didampingi Bupati Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya bersama Sekda Tabanan I Gede Susila serta Kepala Dinas Sosial Provinsi Bali dan Kepala Dinas Sosial Kabupaten Tabanan melakukan koordinasi terkait kasus ini. Ia juga menyempatkan diri bertemu langsung dengan DAT, perempuan yang melaporkan kasus tersebut.

Baca juga:  Hasil Survei, COVID-19 Dianggap Konspirasi dan Rekayasa

“Ini bentuk komitmen kami dari Kementrian dan aparat penegak hukum yang selama ini koordinasi sudah berjalan sangat baik, dimana setiap kasus penanganan akan dilakukan cepat, tepat dan tuntas. Apalagi saat ini pihak kepolisian juga masih melakukan pendalaman untuk kasus ini,” ucapnya.

Ia meminta semua pihak untuk dapat mengedukasi dan memberikan informasi yang benar sehingga tidak terjadi kesimpangsiuran.

Sebelumnya, DAT ditemukan warga pada Senin (2/5) dalam keadaan terikat di kawasan Beji Puseh, Desa Nyitdah, Kecamatan Kediri. Perempuan asal desa Pandak Gede, Kediri, Tabanan mengaku dianiaya, dibekap dan diikat oleh pelaku. (Puspawati/balipost)

Baca juga:  RSUD Tabanan Berduka, Salah Satu Perawat Seniornya Meninggal Terkonfirmasi COVID-19
BAGIKAN