Bupati Badung Nyoman Giri Prasta saat menghadiri Acara Ketog Semprong Syawalan Akbar 1443 Hijriah, di lapangan Kebun Raya Eka Karya Bali, Senin (9/5). (BP/Istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Bupati Badung Nyoman Giri Prasta mengatakan, acara Ketog Semprong Syawalan Akbar 1443 H yang dirayakan oleh warga Muslim Candikuning II Kabupaten Tabanan, merupakan wujud konkret kerukunan hidup umat beragama yang dijadikan role model oleh Provinsi Bali dan Kabupaten Badung.

“Saya tahu tentang sejarah Bedugul ini, di mana zaman dulu The Founding Father/Bapak Pendiri Bangsa, Ir. Soekarno sempat bersemedi di Air Terjun Toya Mampeh dan melihat ada bedug dan kulkul, maka kawasan daerah ini dinamakan Bedugul, gabungan nama bedug dan kulkul,” ucap Bupati Giri Prasta saat menghadiri Acara Ketog Semprong Syawalan Akbar 1443 Hijriah, di lapangan Kebun Raya Eka Karya Bali, Senin (9/5).

Baca juga:  Tower Monopole Menjamur di Badung

Untuk mensukseskan pelaksanaan kegiatan tersebut, secara pribadi Bupati Giri Prasta memberikan dana motivasi sebesar Rp 30 juta. Turut hadir, Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya, anggota DPD RI Perwakilan Bali, Haji Bambang Santoso, Ketua DPRD Tabanan beserta jajaran dan tamu undangan lainnya.

Bupati Giri Prasta juga mengajak umat untuk mempedomani ajaran Muslim yang rahmatan lil’alamin yaitu rahmat bagi semesta alam dan amar ma’ruf nahi munkar yaitu upaya menegakkan agama dan kemaslahatan di tengah-tengah umat. Oleh sebab itu, menurutnya seorang pemimpin wajib untuk mensejahterakan umatnya.

“Kami hormat dan salut sekali kepada umat Muslim dan Majelis Taklim, karena di Pulau Bali, di Kabupaten Badung dan di Kabupaten Tabanan umat Muslim telah mampu untuk mewarnai pembangunan sehingga terjadi seperti sekarang ini. Inilah yang perlu kita hargai bersama dengan selalu menjaga 4 pilar kebangsaan yaitu Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, UUD 1945, dan NKRI. Dan terhadap umat Muslim di Kabupaten Badung, berdasarkan kebijakan politik anggaran Giri Prasta, kita bangun sekolah muslim di Kuta Selatan, dan kita bangun masjid di Canggu Permai. Inilah wujud konkret dalam menjaga kerukunan hidup antarumat beragama,” tandas Giri Prasta.

Baca juga:  Bahas Sampah, Komisi II DPRD Badung Minta DLHK Jangan "Lip Service"

Lebih lanjut Bupati Giri Prasta mengungkapkan, kerukunan hidup antarumat beragama yang terjalin begitu erat menjadi salah satu daya tarik utama wisatawan untuk berkunjung ke Pulau Bali. “Kerukunan hidup antar umat beragama menjadi pedoman bagi 99.9 persen tamu mancanegara untuk datang ke Bali, inilah yang perlu kita pertahankan dengan baik,” imbuhnya

Sementara, Ketua Panitia Acara Ketog Semprong Syawalan Akbar 1443 H, Imelda Rozan didampingi tokoh Umat Muslim Candikuning II, Aril Dimitri Askaseta melaporkan, kegiatan ini bertujuan untuk menjaga kerukunan antarumat beragama, disamping itu juga bertujuan untuk menjaga dan melestarikan tradisi kebersamaan, kekeluargaan dan gotong royong. “Acara Ketog Semprong juga menjadi ajang masyarakat untuk berjumpa dengan pemimpinnya bersinergi membangun mimpi menjadi realisasi,” terangnya. (Adv/balipost)

Baca juga:  Penting, Peran BLM Wujudkan Masyarakat Yang Sehat, Mandiri dan Sejahtera
BAGIKAN