Gunung Batur. (BP/dok)

BANGLI, BALIPOST.com – Penodaan kesucian Gunung Batur sudah berulang kali terjadi dan dilakukan wisatawan mancanegara. Untuk mencegah kejadian serupa terus berulang, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) akan memperbanyak pemasangan papan peringatan di kawasan Gunung Batur, Kintamani.

Salah satunya peringatan agar wisatawan yang melakukan pendakian selalu menjaga kesucian dan menghormati kearifan lokal di wilayah setempat. Hal itu dilakukan untuk mencegah adanya pendaki yang melakukan hal-hal bertentangan yang dapat menodai kesucian Gunung Batur.

Baca juga:  Dari Wisatawan Nginap di Nusa Dua hingga Realisasi Pajak Badung Lampaui Target

Kepala Seksi Konservasi Wilayah II BKSDA Bali Sulistyo Widodo mengaku pihaknya sebenarnya sudah memasang beberapa papan peringatan di kawasan Gunung Batur. Papan peringatan yang dipasang menggunakan dua bahasa.

Ada yang berisi peringatan bahaya kebakaran, peringatan tidak membuang sampah sembarangan dan peringatan agar pendaki tetap menjaga kesucian kawasan Gunung Batur. Selain itu ada juga papan yang dipasang memuat informasi menganai kawasan Gunung Batur. “Tahun lalu kami pasang sekitar 10 papan peringatan tersebar di beberapa titik seperti di dekat Pura Pasar Agung, puncak gunung, black lava,” ungkap Sulistyo, Rabu (11/5).

Baca juga:  Dampak Penghentian Sementara Visa Kunjungan, WNA di Bali Ajukan Izin Tinggal Terpaksa

Tahun ini pihaknya merencanakan menambah papan peringatan di Gunung Batur sebagai media informasi dan sosialisasi kepada wisatawan/pendaki. “Terutama yang tiga itu. Yang berkaitan dengan peringatan bahaya kebakaran, larangan buang sampah dan peringatan agar selalu menjaga kesucian dan kearifan lokal setempat,” terangnya.

Sulistyo menyampaikan sejak pandemi COVID-19 melanda 2020 lalu sampai sekarang Gunung Batur masih ditutup untuk aktifitas pendakian. Selama ditutup sejumlah petugas BKSDA turun untuk melakukan penjagaan setiap hari. Hanya saja karena jalur pendakian di Gunung Batur banyak, diakui ada saja beberapa wisatawan/masyarakat yang mendaki secara diam-diam.

Baca juga:  Pungutan Wisman Baru 40 Persen yang Bayar, Pemprov Bali akan Sidak

Pihaknya pun menghimbau semua pihak menaati kebijakan pemerintah itu. Khusus kepada pemandu, Sulistyo meminta kerjasamanya agar tidak menerima wisatawan yang ingin mendaki selama Gunung Batur masih ditutup. “Kewenangan untuk membuka kembali Gunung Batur ada di Balai KSDA,” pungkasnya. (Dayu Swasrina/balipost)

BAGIKAN