Petugas Dinas Kesehatan Karangasem saat melaksanakan fogging. (BP/Istimewa)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Kasus gigitan nyamuk yang mengakibatkan demam berdarah dengue (DBD) di Karangasem cukup tinggi. Berdasarkan data yang diperoleh di Dinas Kesehatan (Diskes) Karangasem hingga saat ini kasus DBD mencapai ratusan kasus.

Kepala Dinas Kesehatan Karangasem, I Gusti Bagus Putra Pertama, mengungkapkan, kalau jumlah kasus DBD periode Januari -11 Mei 2022 sudah mencapai 314 kasus. Dengan rinciannya, bulan Januari 81 kasus, Februari 62 kasus, Maret 52 kasus, April 100 kasus dan Mei hingga saat ini mencapai 19 kasus. “Kalau dilihat kasus DBD di Karangasem mengalami peningkatan,” ucapnya.

Menurut Putra Pertama, kalau dibanding bulan yang sama di tahun 2021, kasus DBD di Karangasem hanya mencapai 88 kasus saja. Bahkan, empat bulan awal di tahun 2022 ini sudah melebihi kasus satu tahun di 2021, yang mana pada satu tahun saat itu, kasus yang terjadi di Kabupaten Karangasem sebanyak 185 kasus.” Tapi, sekarang ini kasus sudah tembus 295 kasus. Itu artinya, kasus meningkat,” katanya.

Baca juga:  Jalani Tes Kesehatan, Bapaslon Adi-Cipta Ngaku Sudah Cukup Istirahat

Pertama, menambahkan, peningkatnya kasus ini terjadi diakibatkan faktor cuaca di yang tidak menentu. Saat ini semestinya bukan musim hujan, tapi ada hujan sekali dua kali ini yang berpotensi jentik-jentik nyamuk, telur nyamuk ini berpotensi menetas menjadi nyamuk dewasa. “Hujan itulah yang memicu perkembang biakan penyebab DBD menjadi semakin banyak,” jelasnya.

Meliha kasus cukup banyak itu, Pertama, menghimbau kepada masyarakan tetap menerapkan sistem 3 M dalam penanggulangan DBD, mulai dari Menguras, Menutup, dan Merecycle barang yang berpotensi sebagai sumber berkembang biaknya dari kasus DBD. “Jadi, itu meski dikendalikan agar kasus tak terus bertambah,” Himbaunya.

Baca juga:  Ratusan Warga Terjangkit DBD di Januari 2021, Terbanyak di Kabupaten Ini

Sementara itu, Kepala Seksi (Kasi) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Karangasem, Wayan Gede Sweca, menjelaskan, setelah dilakukan penelitian epidimologi di wilayah terjangkit oleh tim surveilan, selanjutnya dilakukan fogging. “Sudah dibuatkan imbauan oleh Bupati. Tapi imbauan tidak resmi kami sudah lakukan melalui tenaga Promkes di setiap puskesmas. Edukasi dan sosialisasi untuk dengan melakukan 3 M plus, dan menerapkan pola hidup sehat,” jelasnya.

Baca juga:  Ratusan Koperasi Tak Sehat Di Karangasem

Bupati Karangasem, I Gede Dana. Untuk mencegah adanya tambahan kasus, pihaknya telah mengintruksikan seluruh OPD untuk membersihkan lingkungannya. Intruksi tersebut juga telah disampikan ke masing-masing Kecamatan dan Desa. Nantinya akan diadakan bersih-bersih lingkungan sekitar, termasuk menghilangkan genangan air yang ada. “Surat sudah sampai ke desa-desa, camat untuk bersih-bersih supaya tidak ada genangan air,” jelasnya. (Eka Parananda/balipost)

BAGIKAN