Petani sedang mengangkat air laut untuk diolah menjadi garam tradisional di kawasan Pantai Kusamba, Klungkung. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Petani garam khususnya di Desa Kusamba, kini mulai terkelola dengan baik, berkat dukungan Gubernur Bali, Wayan Koster, yang getol memperjuangkan keberlangsungan produk-produk lokal Bali. Mereka kini mulai bisa menjalankan usahanya dengan baik dan optimis ke depan mampu terus berkembang.

Ketua Kelompok Petani Garam Sarining Segara, Mangku Rena, Kamis (12/5) mengatakan awalnya jumlah petani garam di Kusamba terus berkurang. Setelah mendapatkan dukungan dari pemerintah daerah petani garam diarahkan untuk berinovasi.

Baca juga:  Permintaan "Uyah Kusamba" Naik, Bupati Suwirta Minta Petani Garam Tingkatkan Produksi

Sehingga lahirlah produk dalam kemasan dengan brand “Uyah Kusamba”. “Saya hanya bisa menyampaikan terima kasih kepada Bapak Gubernur Bali atas segala perhatian dan bantuannya selama ini. Seperti keluarnya Sertifikat Indikasi Geografis (IG) dari Kemenkumham RI bagi Garam Kusamba, ini tidak terlepas dari besarnya perhatian pemerintah daerah,” kata Mangku Rena.

Pengamat ekonomi dan Guru besar FEB Unud Prof. Wayan Suartana mengatakan, dukungan pemerintah terhadap sektor riil dan dunia usaha dinilai telah
cukup optimal. Pada situasi dan kondisi ekonomi sulit,
maka inovasi dan adaptasi kebijakan menjadi sangat
strategis. Menyisir potensi-potensi lokal yang dimiliki
dengan catatan bernilai tambah merupakan salah satu upaya untuk memperkuat sektor riil agak tidak terpuruk terlalu dalam. Sektor riil akan menjadi benteng penyelamat tingginya angka pengangguran dan inflasi itu. (kmb/balipost)

Baca juga:  Lahan Pembuatan Garam Tradisional Menyempit
BAGIKAN