Komang Carles. (BP/Ist)

BANGLI, BALIPOST.com – Pasar Seni Geopark di Penelokan, Kintamani yang dibangun Pemkab Bangli belum termanfaatkan secara optimal. Sejak beroperasi 2014 lalu, hanya ada beberapa pedagang yang berjualan di lantai I pasar tersebut. Terkait hal itu Wakil Ketua DPRD Bangli I Komang Carles pun meminta Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) memperhatikan nasib pasar itu.

Carles mengatakan perlu dilakukan kajian terkait pemanfaatan bangunan pasar seni tersebut. Sehingga bangunan itu bisa bermanfaat optimal dan tidak mubazir.

Baca juga:  Komisi III Berharap Retribusi Pasar Sukawati Dikelola Dengan E-Retribusi dan E-Parkir

Dengan adanya rencana pemkab Bangli menata anjungan Penelokan pada tahun ini, Disperindag menurut Carles seharusnya sudah punya kajian soal pasar itu. “Seperti apa konsepnya ya disesuaikan dengan visi dan misi bupati,” kata Carles.

Namun sebelum melakukan kajian, Carles meminta agar masalah temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terkait sewa kios pasar itu ditindaklanjuti dan diselesaikan lebih dulu. Ia mengungkapkan sepengetahuannya sempat ada temuan BPK terkait sewa kios pasar itu.

Baca juga:  Sebelum Buat Regulasi, Kaji Mendalam Dulu Produk Tembakau Alternatif

Bahkan temuannya sampai dua kali berturut-turut. Sampai sekarang Carles belum tahu pasti apakah temuan BPK itu sudah ditindaklanjuti oleh Disperindag atau belum. Jika belum ia pun mendorong Disperindag agar segera menyelesaikannya.

Menurutnya setelah sudah tidak ada masalah, barulah Pemkab melakukan kajian soal pemanfaatannya ke depan. Dalam melakukan kajian, pemkab disarankan melibatkan orang-orang yang memang ahli di bidangnya. “Perlu ada studi kelayakan, sehingga hingga nanti bangunan pasar itu bisa bermanfaat dan tidak mubazir. Apakah untuk pasar, kantor atau apa,” pungkasnya. (Adv/balipost)

Baca juga:  Indonesia Uji Tiga Vaksin TBC
BAGIKAN