DENPASAR, BALIPOST.com – Bali TV bersama Perhimpunan Donor Darah Indonesia (PDDI) Bali, dan Palang Merah Indonesia (PMI) kembali menggelar donor darah yang dibarengi dengan pemberian paket sembako di Wantilan Gedung Pers Bali Ketut Nadha, Denpasar, Jumat (20/5). Kegiatan kemanusiaan yang diikuti ratusan masyarakat umum itu digelar serangkaian HUT ke-20 Bali TV.
Disela-sela kegiatan, Ketua PDDI Bali, Ketut Pringgantara menerangkan donor darah kali ini ramai didatangi masyarakat. Ini menandakan masyarakat makin peduli terhadap kesehatan sesama manusia, dan cinta dengan Bali TV.
Bahkan beberapa PDDI yang ada di Bali, seperti PPDI Polda Bali, Dulang Mangap, dan lainnya juga datang. Untuk jumlah darah yang ingin dikumpulkan, ia menargetkan sebanyak 100 kantong.
Sedangkan golongan darah yang paling banyak dibutuhkan kali ini adalah A dan B. “Mudah-mudahan ini tembus diangka itu. Karena setelah dilakukan pemeriksaan awal, banyak diantara masyarakat yang datang ke sini hari ini sedang mengkonsumsi obat, dan sempat bergadang,” terang Pringgantara.
Masyarakat yang tidak lolos kali ini, pihaknya akan menjaring lagi agar mereka dapat melakukan donor darah pada hari berikutnya. Guna meningkatkan minat masyarakat melakukan donor darah, pihaknya bersama PMI Bali terus gencar melakukan sosialisasi juga edukasi ke kampus-kampus, sekolah-sekolah, banjar-banjar dan kelompok-kelompok di masyarakat.
Pada kesempatan tersebut, Pringgantara mengucapkan selamat pada Bali TV yang senantiasa menjaga kasih ini. Diharapkan kegiatan seperti ini terus berkelanjutan, dan animo masyarakat makin meningkat dalam melakukan donor darah.
Pengurus PPDI Polda Bali, Anak Agung Gede Dalem Pemayun menambahkan, masyarakat cukup antusias dalam mengikuti kegiatan kemanusiaan serangkaian HUT ke-20 Bali TV. Di wlawal 2022 ini, antusias masyarakat untuk melakukan donor darah cukup tinggi. Ini menandakan kesadaran masyarakat akan kegiatan kemanusiaan sudah mulai meningkat.
Sementara itu Gusti Ayu Diyani (50) yang baru kali pertama melakukan donor darah merasa sangat bahagia karena dapat membantu sesama manusia. “Kan kita itu membatu orang, juga membantu diri kita sendiri. Jadi banyak manfaatnya untuk kesehatan,” paparnya.
Selama ini ia tidak berdonor dikarenakan masih ada keraguan karena rasa takut akan ditusuk jarum. Selain itu, ia juga kesulitan meluangkan waktu karena kesibukan dalam pekerjaannya. Namun, setelah usai donor darah, ia merasa lega bahkan untuk selanjutnya akan rutin berdonor. (Eka Adhiyasa/balipost)