Petugas menyuntikan VAR pada salah satu anjing peliharaan warga di Jembrana. (BP/Istimewa)

NEGARA, BALIPOST.com – Sebanyak 14 dari total 51 desa/kelurahan di Kabupaten Jembrana hingga saat ini wilayah itu belum dilakukan vaksinasi antirabies (VAR). Upaya pencegahan itu tak bisa dilakukan sebab saat ini stok vaksin rabies HPR kosong.

Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Jembrana masih menunggu bantuan yang telah diajukan ke Pemerintah Provinsi Bali. Lantaran kosong, vaksinasi rabies pada ribuan anjing di 14 desa itu tak dilakukan.

Baca juga:  Australia dan RI Kerjasama Kurangi Rabies di Bali

Sementara hingga Kamis (26/5), masih terjadi kasus gigitan anjing rabies dan sudah mencapai 111 kasus gigitan. Kepala Bidang Keswan Kesmavet pada Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, Wayan Widarsa menyebutkan saat ini bantuan vaksin rabies dari Provinsi belum didapatkan.

Belum diketahui pasti kapan akan ada bantuan vaksin itu. Tetapi kondisi di lapangan dengan terus melonjaknya kasus, diakui ada beberapa wilayah yang menjadi prioritas untuk VAR massal, tepatnya 14 desa/kelurahan.

Baca juga:  Tunanetra Terdampak COVID-19, Ini Dilakukan Dinas Sosial P3A Bali

Rinciannya, Desa Baluk dengan populasi 1.340 ekor, Berangbang 1.115 ekor, Pengeragoan 1.177 ekor, Desa Pekutatan 1.189 ekor, Banjar Tengah 496 ekor, Lelateng 1.211 ekor, Desa Sangkar Agung 678 ekor, Desa Dangin Tukadaya 858 ekor, Yehembang Kangin 973 ekor, Desa Yeh Sumbul 927 ekor, Gumbrih 911 ekor, Desa Manggissari 608 ekor, Desa Medewi 716 ekor dan Desa Pangyangan 386 ekor.

Sesuai target, kebutuhan vaksin rabies mencapai 12 ribu lebih. “Vaksin nihil, belum ada sama sekali, kita masih menunggu. Target kita 12 ribu lebih vaksin,” kata Widarsa seizin Kadis Pertanian dan Pangan Jembrana, Wayan Sutama. (Surya Dharma/balipost)

Baca juga:  Dari Kronologis Upaya Bunuh Diri Mantan Kepala BPN Denpasar hingga Jika Kasus COVID-19 Terus Bertambah Gubernur Koster Khawatir Pusat Lakukan Ini
BAGIKAN