AMLAPURA, BALIPOST.com – Petani di Desa Abang, Kecamatan Abang, Karangasem mengeluh akibat populasi hama gayas terus meningkat setiap hari. Puluhan hektar tanaman petani rusak parah, akibat serangan gayas tersebut.
Petani pepaya asli Abang, Dewa Rai, mengungkapkan, serangan hama gayas rutin terjadi di Desa Abang. Semua tanaman habis dimakannya, mulai dari singkong, pisang, pepaya, ketela rambat, keladi, undis, durian. “Yang selamat itu cuma pohon manggis. Mungkin karena akar bergetah. Sedangkan smuanya rusak dimakan hama gayas. Sebelumnya saya menanam 70 pepaya calina, semua rusak. Tak terselamatkan akibat diserang hama gayas ini,” ucapnya.
Rai menambahkan, dibandingkan tahun sebelumnya, serangan yang terparah terjadi tahun ini. Karena tahun sebelumnya, tanaman yang rusak sekitar 50 persen karena serangan hama gayas. Untuk tahun sekarang hampir mncapai 80 sampai 90 persen yang rusak. “Petani untuk sementara membiarkan lahan dan kebun kosong sembari menunggu perkembangan gayas. Saya sampai sekarang juga belum menanam pepaya. Padahal permintaan dari hotel-hotel sudah mulai ada. Kalau dipaksakan menanam, dipastikan merugi,” katanya.
Hal senada diungkapkan petani Nengah Sudarma. Kata dia, hama gayas menjadi momok menakutkan petani di Abang. Populasi terus meningkat. Hampir semua tanaman penduduk rusak di makan gayas. “Saat ini petani sementara memilih untuk tidak beercocok tanaman,” katanya.
Perbekel Abang, I Nyoman Sutirtayana, membenarkan, serangan gayas sekarang semakin meraja lela. Tanaman apapun dimakan kecuali pohon manggis yang bergetah. “Hama gayas terus berkembangbiak. Petani kewalahan menghadapi hama ini,” ujarnya. (Eka Parananda/balipost)