MANGUPURA, BALIPOST.com – Ratusan delegasi dari sejumlah negara peserta Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2022, berkunjung ke DTW Uluwatu, Sabtu (28/5). Pada kunjungan ini, mereka sangat senang dengan keberadaan panorama laut lepas di sana.
Bahkan, salah seorang delegasi yang ditemui usai berkeliling, Pauline Madiro, mengaku akan mempromosikan keindahan alam Bali ini, melalui akun sosial medianya. Delegas asal Kenya ini mengaku sangat senang bisa berkunjung ke DTW Uluwatu.
Ia yang baru pertama kali datang ke Bali, sangat terpesona melihat keindahan alam, tak hanya pemandangan tebing kapur, namun juga ada Pura, yang berhadapan dengan laut lepas, serta ada juga hewan monyet. “Saya sangat suka dengan apa yang saya lihat. Saya sangat tertarik, ini sangat indah. Dengan kunjungan ini, saya akan mempromosikan kepada masyarakat di Kenya untuk bisa datang ke Bali. Usai mengabadikan foto, akan saya unggah di sosial media, agar orang-orang tertarik datang ke sini,” katanya.
Manager Pengelola Obyek Wisata Kawasan Luar Pura Uluwatu, I Wayan Wijana, berharap, di luar jadwal formal ini, para delegasi bisa berkunjung kembali ke Uluwatu. Baik itu melihat panorama alam, maupun menyaksikan pementasan kecak, yang kini telah dipentaskan setiap hari. “Pada prinsipnya kita sudah siap baik dari sisi protokol kesehatan sesuai CHSE Standar, maupun dari sisi gate system, maupun keamanan,” kata Wijana saat mendampingi kunjungan delegasi.
Disinggung terkait tingkat kunjungan ke DTW Uluwatu, Wijana mengatakan, saat ini sudah mulai meningkat sejak mulai dibukanya border internasional. Dari data yang dimiliki, jumlah kunjungan sudah masuk di angka 3.000 orang per hari. “Pada prinsipnya sudah ada pertumbuhan, sejak mulai dibukanya penerbangan Internasional dan border internasional, kunjungan mulai berangsur membaik,” akunya.
Meski demikian, untuk kunjungan ke Uluwatu sebelum pandemi, sebagian besar atau sebesar 70 persen, merupakan wisatawan mancanegara (Wisman). Namun, selama pandemi, kunjungan didominasi oleh wisatawan domestik. “Untuk kunjungan wisman saat ini didominasi dari Australia, meski ada juga dari negara lain seperti Korea, jepang dan negara lain,” bebernya. (Yudi Karnaedi/balipost)