BANGLI, BALIPOST.com – Desa Adat Batur, Kintamani akan menggelar upacara mecaru balik sumpah di Gunung Batur, bertepatan dengan rahinan Tilem Sasih Jyesta, Senin (30/5). Upacara diadakan untuk membersihkan Gunung Batur secara niskala setelah adanya beberapa kejadian di gunung tersebut.
Caru Balik sumpah akan digelar di Jaba Pura Pasar Agung. Upacara menggunakan beberapa ekor hewan sebagai sarana wewalungan. Diantaranya babi dan sapi.
Penglingsir Desa Adat Batur, Jero Gede Batur Duuran Minggu (29/5) mengatakan upacara caru balik sumpah dilaksanakan untuk membersihkan dan menyucikan kembali Gunung Batur pasca adanya beberapa kejadian/musibah di Gunung Batur. Terakhir terdapat wisatawan yang meninggal saat mendaki gunung belum lama ini.
Dalam upacara caru balik sumpah itu nantinya tirta akan dibawa untuk dipercikan ke beberapa tempat yang menjadi lokasi kejadian. “Kalau upacaranya dilaksanakan di lokasi agak sulit karena lokasinya curam,” ujarnya.
Diharapkan dengan dilaksanakannya upacara caru balik sumpah, kedepan tidak ada lagi kejadian yang tidak diinginkan di Gunung Batur. “Harapannya semua pendaki selamat,” harap Jero Gede Batur Duuran.
Sebagaimana yang diketahui beberapa kejadian/musibah menimpa pendaki di Gunung Batur. Berdasarkan catatan Bali Post, sejak januari 2022 terdapat dua orang pendaki yang meninggal di Gunung Batur.
Pada Maret, seorang pendaki asal Bogor, Jawa Barat, Ihya Nurudin Sain (43) meninggal dunia di Gunung Batur akibat serangan jantung. Terakhir pada Mei lalu, seorang pendaki asal Amerika Serikat Robert S. Evans (70) meninggal dunia di Gunung Batur setelah terjatuh dari ketinggian.
Sebelumnya kesucian Gunung Batur sempat ternoda akibat adanya aksi tak senonoh yang dilakukan warga negara asing di Gunung Batur. Bahkan videonya viral di media sosial. Pasca kejadian itu Desa Adat Batur sudah menggelar upacara mecaru di puncak Gunung Batur. (Dayu Swasrina/balipost)