Program Studi Manajemen Bisnis Perjalanan (Prodi MBP) Politeknik Pariwisata Bali menggelar Pelatihan Perencanaan dan Penyelenggaraan Event dan Festival Budaya di Desa Wisata Sayan, Kecamatan Ubud. Kegiatan dibuka pada Senin (30/5) berlokasi di Kantor Perbekel Desa Sayan. (BP/Istimewa)

GIANYAR, BALIPOST.com – Program Studi Manajemen Bisnis Perjalanan (Prodi MBP) Politeknik Pariwisata Bali menggelar Pelatihan Perencanaan dan Penyelenggaraan Event dan Festival Budaya di Desa Wisata Sayan, Kecamatan Ubud. Kegiatan dibuka pada Senin (30/5) berlokasi di Kantor Perbekel Desa Sayan.

Kegiatan ini merupakan tahap ketiga dari enam tahapan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang telah direncanakan oleh Prodi MBP Politeknik Pariwisata Bali untuk Desa Wisata Sayan. “Tema Pengabdian Kepada Masyarakat kali ini telah disesuaikan dengan kebutuhan Desa Wisata Sayan. Desa Wisata Sayan berencana untuk menyelenggarakan beberapa event kedepannya oleh sebab itu Politeknik Pariwisata Bali melalui Prodi MBP hadir untuk berpatisipasi dalam memberikan Pelatihan Perencanaan dan Penyelenggaraan Event dan Festival Budaya,” ujar Putu Gde Arie Yudhistira, SE., M.M., CHE selaku Ketua Pelaksana Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat.

Baca juga:  Koster Dukung "Suksma Bali" 2018

Dikatakannya, Desa Sayan, ditetapkan sebagai Desa Wisata di awal 2020. Penetapan sebagai desa wisata itu haruslah sejalan dengan kualitas pengetahuan, keterampilan, dan etika dari sebagian besar masyarakat setempat, terutama dalam bidang pariwisata sehingga wisatawan yang datang dan hendak berkunjung ke objek wisata yang ada di Desa Wisata Sayan nantinya akan merasa puas.

Dalam pembukaan PKM ini Ketua Unit Pengabdian Kepada Masyarakat Politeknik Pariwisata Bali, Drs. I Gusti Ngurah Agung Suprastayasa, M.Ed. mengungkapkan kegiatan ini dihadiri oleh 30 orang peserta berasal dari masyarakat maupun anggota Kelompok Sadar Wisata Desa Sayan, dengan beragam usia dan latar belakang. “Ini merupakan hal yang baik karena dengan beragamnya usia peserta pelatihan, akan memastikan terjadinya regenerasi dalam pengelolaan Desa Wisata Sayan sehingga dapat terus berkembang menjadi lebih baik,” tegasnya.

Baca juga:  Survei, Bali Jadi Provinsi Terdisiplin Gunakan Masker

Hal ini juga sejalan dengan penyampaian dari Kepala Desa Sayan, I Made Andika, S.Kom., yang menyatakan Desa Wisata Sayan sudah berencana mengadakan beragam event akhir 2022 ini bahkan hingga awal tahun depan, baik event kecil maupun besar. “Semenjak lama ditiadakan dikarenakan pandemi global akibat virus Covid-19, event yang diadakan akhir-akhir ini sangat disambut dan sangat antusias oleh masyarakat, sehingga event-event yang akan dilaksanakan di Desa Wisata Sayan diharapkan dapat memberikan dampak yang berlipat bagi masyarakat baik yang bersifat material maupun non-material,” ujarnya.

Ketua Program Studi Manajemen Bisnis Perjalanan Politeknik Pariwisata Bali, Ni Putu Evi Wijayanti, SE., M.Par yang membuka acara ini mengungkapkan kegiatan PKM akan berlangsung selama dua hari, 30-31 Mei. “Pada hari pertama dilakukan pemaparan materi perencanaan penyelenggaraan event serta kerangka dasar event-festival bertema lingkungan dan budaya. Diharapkan peserta memiliki gambaran bagaimana suatu event diselenggarakan, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan serta hal apa saja yang menyertai persiapan dan pelaksanaannya. Sedangkan pada hari kedua dilaksanakan praktikum dari materi yang telah dipaparkan hari sebelumnya. Diharapkan peserta pelatihan memiliki pengalaman mulai dari pembuatan proposal penyelenggaraan kegiatan hingga pelaksanaannya,” ujar Evi.

Baca juga:  Poltekpar Bali Dukung Pengembangan SDM Destinasi Super Prioritas

Kegiatan ini juga turut mengundang Founder BaliSpirit Festival, I Made Gunarta (Kadek Gunarta). Gunarta membawakan materi merancang sebuah festival dan membagikan pengalamannya menggelar BaliSpirit Festival, salah satu dari lima festival yoga terbesar di dunia menurut South China Morning Post. (Adv/balipost)

BAGIKAN