Ilustrasi Pesawat Wings Air. (BP/Dokumen)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Maskapai Wings Air dengan nomor penerbangan IW-1963 dari Bandar Udara Zainuddin Abdul Madjid Lombok (LOP) tujuan Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Denpasar di Badung, Bali (DPS), terperosok saat mendarat, Selasa (31/5). Kondisi ini sempat membuat panik puluhan penumpang yang turut dalam penerbangan ini.

Corporate Communications Strategic of Wings Air, Danang Mandala Prihantoro, membenarkan hal itu. Pihaknya mengatakan, Wings Air penerbangan IW-1963, dioperasikan dengan ATR 72-500 registrasi PK-WGF.

Pesawat tersebut membawa empat awak pesawat dan 68 penumpang. Dikatakan, pesawat lepas landas dari Lombok sekitar pukul 13.44 WITA dan mendarat di Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai pukul 14.21 WITA.

Baca juga:  Selama Lebaran, Bandara Ngurah Rai Layani 1,3 Juta Penumpang Dengan 8131 Penerbangan

Terkait kronologi terperosoknya ban pesawat, menurut Danang, berawal saat pesawat bergerak pelan dengan kecepatan minimum, menuju area parkir (apron) nomor A.41. Namun saat menuju apron, tiba-tiba pesawat terhenti atau stuck.

Saat itu, Pilot berkomunikasi dengan petugas bandar udara dan petugas lalu lintas udara guna dilakukan pengecekan. Dari hasil pengecekan, diketahui bahwa roda bagian kiri dan kanan masuk atau terperosok ke gorong-gorong apron. “Pesawat sebelumnya menuju area parkir, namun tiba-tiba roda pesawat terperosok,” katanya Danang dalam keterangan tertulis.

Dikatakannya, seluruh penumpang sudah diturunkan dari pesawat dan diarahkan menuju ruang tunggu. Awak pesawat dan semua penumpang dalam kondisi baik.

Sementara General Manager Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Handy Heryudhitiawan mengatakan, proses evakuasi pesawat yang terperosok membutuhkan waktu lama. Pasalnya dalam pemindahan, harus dilakukan dengan hati-hati.

Baca juga:  Dukung Kebijakan Pemerintah, BPR Lestari Bali Pastikan Debitur Selamat

Sekitar pukul 00.00 WITA, pesawat yang terperosok sudah berhasil ditarik menggunakan metode salvage yang terdiri dari pneumatic elevator, compressor, modul console, hose reel dan pad. “Jadi kami gunakan metode salvage, diberi bantalan di bawah pesawat, dari bantalan rodanya diangkat, levelnya sama seperti permukaan apron, dan ini semalam sudah berhasil. Kami bekerja sama dari AP1, Otoritas Bandara, pihak Wings Air dan stakeholder lainnya,” ucapnya Rabu (1/6).

Kejadian tersebut kata Handy, tidak menyebabkan operasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali terganggu. “Operasional bandara, berjalan normal. Jadi operasional aman. Karena parkir pesawat tidak menghalangi pesawat lainnya,” bebernya.

Baca juga:  Tengah Amankan KTT G20, Kapolri Rayakan HUT ke-77 Brimob di Command Center ITDC

Untuk saat ini, pihak maskapai bersama Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), serta stakeholder lainnya tengah melakukan evaluasi pada pesawat yang bersangkutan. Namun, secara visual, ungkap dia, pesawat masih baik. “Harusnya jika tidak terjadi kejadian ini, pesawat sudah terbang kembali kemarin. Tapi saat ini pesawat masih di bandara karena sedang dievaluasi. Setelah hasil dari investigasi KNKT selesai, kan diketahui (hasilnya), ini menjadi satu tindakan corrective action, akan jadi rekomendasi ke pihak bandara untuk mencegah hal seperti ini terjadi di kemudian hari,” tambahnya. (Yudi Karnaedi/balipost)

BAGIKAN