Jelang penataan pantai Seminyak, Legian, Kuta (Samigita), khususnya di Desa Adat Kuta, Kamis (2/6) digelar prosesi nyapuh bangunan menjelang pembongkaran bangunan pasar seni. (BP/Istimewa)

MANGUPURA BALIPOST.com – Jelang penataan pantai Seminyak, Legian, Kuta (Samigita), khususnya di Desa Adat Kuta, Kamis (2/6) digelar prosesi nyapuh bangunan menjelang pembongkaran bangunan pasar seni. Selain prosesi nyapuh bangunan, juga digelar ngaturang piuning dan pakelem.

Menurut Bandesa Adat Kuta, Wayan Wasista, sejak pagi digelar prosesi matur piuning di Pura kahyangan tiga, dilanjutkan matur piuning di 8 pura yang ada di pantai. Diantaranya, Pura Batu Bolong, Pura Kayu Santen, Pura Pakendungan, Pura Segara, Pura Pesanggaran, Pura Cedok Waru, Pura Tanjung Pikatan, dan Pura Lamun. “Semua dilakukan persembahyangan sebagai prosesi matur piuning, sebelum dilaksanakannya proyek penataan pantai. Semoga pelaksanaanya bisa berjalan lancar,” kata Wasista.

Baca juga:  IBTK Berakhir, Penyineban Digelar Hari Ini

Pada prosesi ini, juga dilakukan nyapuh bangunan pasar seni, sebelum dibongkar. “Karena akan dilakukan renovasi, maka bangunan yang akan dibongkar, harus disapuh dulu. Karena waktu pendirian juga dilakukan upacara, seperti melaspas, mangkuh,” bebernya.

Usai upacara nyapuh, berarti pelaksanaan pembongkaran bangunan sudah bisa dimulai. Yang sesuai dengan perjanjian dengan pihak pemenang tender, pembongkaran akan dimulai dari tanggal 3 sampai tanggal 28. “Saat itu bangunan di pasar seni harus sudah rata dengan tanah. Untuk sementara, pedagang per tanggal 31 Mei, barang dagangan sudah dikosongkan. Sambil menunggu disiapkan tempat relokasi di depan hotel anggrek,” ujarnya.

Baca juga:  Relokasi Pedagang Pasar Seni Kuta Molor dari Target

Usai prosesi nyapuh, dilanjutkan dengan pakelem dengan sarana banten tumpeng lima. Yang juga diisi dengan sarana bebek, ayam, pelepasan penyu sisik. “Pelepasan penyu ini, sesuai dengan permintaan dari pelaksana. Sehingga kita menyiapkan penyu,” ucapnya. (Yudi Karnaedi/balipost)

BAGIKAN