DENPASAR, BALIPOST.com – Untuk memastikan pasokan listrik saat pelaksanaan Presidensi G20 tetap andal, PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Bali melakukan berbagai upaya persiapan. Salah satunya adalah melakukan penguatan dengan memasang sensor early warning system (EWS).
Ronald P. Hutahaean selaku Manager PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pengatur Distribusi Bali menjelaskan pada Jumat (3/6), PLN melakukan pekerjaan pemasangan sensor early warning system di 5 lokasi antara lain Gardu Induk (GI) Nusa Dua, Gas Insulated Substation (GIS) Pecatu, GIS Bandara, GI Sanur dan GI Tanah Lot, yang berfungsi sebagai pemberi peringatan awal jika terjadi anomali di peralatan 20 kV gardu induk.
“Sensor ini dapat memberikan informasi awal kepada petugas untuk nantinya akan dilakukan assessment lanjutan sehingga dapat mencegah terjadinya kerusakan yang lebih fatal pada aset-aset vital PLN,” terangnya.
Ronald juga menambahkan, peralatan yang dipasang antara lain berupa sensor thermal yang berfungsi untuk membaca suhu di sekitar kompartemen kabel, kompartemen busbar dan kompartemen Circuit Breaker.
“Selain itu, peralatan sensor lainnya seperti sensor arcing dan sensor kelembapan, turut dipasang di lokasi-lokasi tersebut yang merupakan tempat penyuplai langsung venue utama Presidensi G20,” ujarnya.
Ia mengatakan pemasangan peralatan sensor ini tak hanya untuk mendukung Presidensi G20 mendatang, namun juga sebagai bentuk optimalisasi aset untuk peningkatan keandalan listrik demi peningkatan pelayanan kepada pelanggan.
“Harapannya, keandalan untuk sistem kelistrikan khususnya sub sistem Bali dapat terjaga keandalannya dan terhindar dari gangguan sehingga pasokan listrik kepada pelanggan dapat berjalan dengan baik dan optimal,” pungkas Ronald. (Adv/balipost)