JAKARTA, BALIPOST.com – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Masjid At-Taufiq yang berlokasi di Kelurahan Lenteng Agung, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, DKI Jakarta, Rabu (8/6) sore. Kepala Negara berharap masjid yang menyandang nama alm. M. Taufiq Kiemas ini setidaknya mengemban dua peran sentral yaitu sebagai tempat peribadatan dan juga pusat peradaban.
“Pasti bahwa masjid ini berperan sebagai tempat peribadatan, sebagai tempat bagi umat Islam menjalankan ibadah sebagaimana yang diajarkan oleh Nabi Muhammad saw. Namun, Masjid At-Taufiq ini juga kita harapkan menjadi pusat untuk memperkokoh peradaban Indonesia modern. Peradaban yang tidak mempertentangkan Islam dan Pancasila, justru memperkokoh keselarasan antara Pancasila dengan Islam, Pancasila dengan agama, memperkokoh keselarasan antara empat pilar, yaitu Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika dengan Islam, dengan agama,” ujar Presiden dalam keterangan tertulisnya.
Presiden menambahkan, peradaban Indonesia adalah peradaban yang membawa kemajuan serta menjadikan rakyat Indonesia yang sejahtera, makmur, dan bermartabat. “Menjadikan Indonesia sebagai Indonesia maju, sebagaimana dicita-citakan oleh Bung Karno dan para founding fathers Indonesia,” imbuhnya.
Presiden pun mengenang jasa alm. M. Taufiq Kiemas sebagai sosok politisi yang berperan besar dalam sejarah perpolitikan Indonesia. Taufiq Kiemas pernah menjabat sebagai MPR RI pada periode 2009-2013.
“Pak Taufik Kiemas adalah politisi dengan jejaring pergaulan yang sangat luas, komunikator yang baik, pemersatu, dan mampu merangkul perbedaan-perbedaan yang ada. Beliau juga dikenal sebagai Bapak Empat Pilar atas kegigihannya membumikan Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Beliau juga sangat dikenal sebagai pejuang kemanusiaan atas kepedulian sosial yang tinggi dalam dunia pendidikan dan kesukarelawanan,” pungkasnya.
Turut hadir dalam peresmian antara lain Ibu Iriana Jokowi, Presiden ke-5 RI sekaligus Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung. (kmb/balipost)