Tim dari Puskesmas Karangasem II melakukan pengecekan ke rumah warga, pada Kamis (9/6). (BP/nan)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Warga yang bermukim di Lingkungan Ujung Pesisi, Desa Tumbu, Karangasem diduga banyak yang terkena wabah Chikungunya. Untuk memastikan hal itu, pada Kamis (9/6) tim dari Puskesmas Karangasem II mengecek ke rumah warga setempat.

Kepala UPTD Puskesmas Karangasem II, I Gede Putu Dera Adnyana, menjelaskan, kalau pihaknya belum dapat memvonis, bahwa warga yang mengalami keluhan demam dan nyeri pada persendian tersebut terkena Chikungunya. Pasalnya, untuk memastikan itu pihaknya perlu melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Baca juga:  Tak Gunakan Masker, Warga Dihukum Jongkok Bangun

“Jika melihat gejala, ini baru dugaan saja, belum bisa dipastikan (terkena Chikungunya). Terlebih warga yang mengalami gejala itu tidak ada berobat ke Puskesmas ataupun Rumah Sakit, masih cenderung ke praktek dokter swasta. Jadi harus diperiksa lebih lanjut,” jelasnya.

Dera Adnyana, menambahkan, untuk ciri-ciri gejala Chikungunya diantaranya, mengalami demam, pegal, nyeri sendi, dan terkadang yang terberat adalah mengalami kelumpuhan sementara. Salah satu penyebab virus Chikungunya tersebut adalah nyamuk aedes aegepty dan nyamuk aedes albopictus. “Meski begitu, nantinya akan sembuh dengan sendirinya. Dan itu akan hilang dalam kurun waktu demam di hari ke tujuh sudah membaik,” ujarnya.

Baca juga:  Empat Atlet Catur Bali Lolos ke PON 2020

Sementara itu, Klian Banjar Dinas Ujung Pesisi, Yatimin menjelaskan, sebanyak 30 persen dari 1.046 warga yang mengalami penyakit yang gejalanya disebutkan. Warganya seperti itu, buka baru-baru ini, akan tetapi sudah dimulai sejak satu bulan lalu. “Kami berharap dinas terkait segera melakukan tindakan pencegahan. Dan berharap dinas terkait segera dapat melaksanakan fogging, agar penyebaran yang diduga penyakit Chikungunya ini bisa terputus dan tidak menyebar luas,” harapnya. (Eka Parananda/balipost)

Baca juga:  Banyak Desa Wisata Belum Berkembang Maksimal
BAGIKAN