Tangkapan layar Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam rapat kerja bersama Banggar DPR RI, Kamis (9/6/2022). (BP/Ant)

JAKARTA, BALIPOST.com – Penetapan harga tiket masuk Borobudur yang sebesar Rp750 ribu didasarkan pada studi mendalam. Hal itu dikatakan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

“Jadi mengenai Borobudur, kita bikin studi komprehensif dengan UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) di situ, dan angka itu keluar. Tapi karena ribut semua, kita tunda itu,” kata Luhut dalam Rapat Kerja bersama Badan Anggaran DPR RI di Jakarta, dikutip dari kantor berita Antara, Kamis (9/6).

Baca juga:  Setelah Harga RT-PCR Turun, Masa Berlaku Suket untuk PPDN Juga Diperpanjang

Menurut dia, Borobudur telah mengalami pengurangan ketinggian dan kerusakan sehingga jumlah pengunjung akan dibatasi sebanyak tidak lebih dari 1200 orang per hari sebagaimana disarankan UNESCO.

Dengan pembukaan jalan tol yang akan melintasi wilayah Borobudur ke depan, Luhut memperkirakan sekitar 26 juta pengguna jalan akan melewati dan berpotensi mengunjungi Borobudur. “Jadi dengan kita buka jalan tol sekarang, itu satu tahun akan masuk 26 juta orang, berapa juta bisa masuk ke Borobudur,” katanya.

Baca juga:  Badung Gelar OP, Harga Beras Turun Hingga Rp 200 Perkilo

Saat ini saja homestay di wilayah sekitar Borobudur sudah kembali dipenuhi oleh wisatawan dengan pembukaan kembali pariwisata setelah penyebaran COVID-19 berkurang.

Luhut pun menekankan bahwa penetapan tiket masuk Borobudur sudah mempertimbangkan berbagai kemungkinan tersebut, sekaligus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan revitalisasi cagar budaya tersebut.

Adapun Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi juga memiliki fungsi untuk mengkoordinasikan sektor pariwisata, sehingga Menko Luhut terlibat dalam penetapan harga tiket masuk candi Borobudur.

Baca juga:  Tertimbun Longsor, Seorang Buruh Proyek Meninggal

Selain terkait tata letak, pemerintah juga akan mengatasi persoalan sampah yang menumpuk di daerah Borobudur. ​”Di Borobudur itu, saya pergi 35 meter sudah ada sampah di Borobudur. Dan itu sudah memberikan bau kepada Borobudur,” katanya. (Kmb/Balipost)

 

BAGIKAN