Laksamana Madya TNI Nurhidayat. (BP/edi)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Pentingnya peran hidrografi dalam berbagai aspek kehidupan manusia telah dibuktikan dengan semakin banyaknya aktivitas manusia di laut. Berawal dari peran hidrografi untuk keselamatan navigasi, saat ini, hidrografi berkembang untuk mendukung semua kegiatan yang berhubungan dengan laut, termasuk pembangunan ekonomi, keamanan dan pertahanan, batas laut, penelitian ilmiah, pariwisata, mitigasi bencana dan perlindungan lingkungan dan pengelolaan wilayah pesisir.

Hari Hidrografi Sedunia 2022 merupakan contoh yang tepat untuk lebih menekankan keberadaan peran hidrografi dalam mendukung kepentingan dunia dengan tetap mengutamakan kelestarian laut. Berkaitan dengan itu, Pusat Hidro-Oseanografi TNI AL (Pushidrosal), tidak hanya berfokus pada penyediaan data hidrospasial dalam rangka menjamin keselamatan pelayaran di seluruh perairan Indonesia di tingkat nasional, tetapi juga memiliki peran dan kontribusi di tingkat regional dan internasional.

Baca juga:  Tujuh KRI Amankan World Water Forum Ke-10

Dalam rangka memperingati Hari Hidrografi Dunia Tahun 2022, TNI AL dalam hal ini Pushidrosal, menggelar seminar internasional  dengan tema “Hydrography-Contributing to the United Nations Ocean Decade”, di Kuta, Kamis (9/6). Seminar internasional yang diselenggarakan secara hybrid ini dibuka Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono secara virtual.

Seminar yang menghadirkan para pakar dari dalam maupun luar negeri ini membahas tentang kontribusi dan peran hidrografi dalam mendukung terwujudnya program ocean decade maupun tujuan pembangunan berkelanjutan PBB.

Baca juga:  Tingkatkan Soliditas Antar Instansi, TNI AL Latihan Evakuasi Melalui Jalur Laut

Menurut Komandan Pushidrosal (Danpushidrosal) Laksamana Madya TNI Nurhidayat, kegiatan ini dilandasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah menginisiasi sebuah agenda pada tahun 2015 yang disebut UN Sustainable Development Goals (SDG). SDG memuat 17 tujuan global yang saling terkait dan dirancang untuk menjadi cetak biru dalam rangka mewujudkan masa depan yang lebih baik dan berkelanjutan untuk semua pada tahun 2030 sebagai target pencapaian.

Baca juga:  Pemuda Aniaya Ibu kandungnya Saat Nyepi

“Dari 17 tujuan global tersebut, yang paling erat kaitannya dengan bidang hidro-oseanografi adalah tujuan ke-14 yaitu life underwater, meliputi konservasi dan pemanfaatan sumber daya kelautan, kelautan dan maritim untuk pembangunan berkelanjutan,” ucapnya. (Yudi Karnaedi/balipost)

BAGIKAN