Arsip - Suasana kegiatan yang dilaporkan Kantor Berita Sentral Korea Utara (KCNA) sebagai uji coba penembakan rudal hipersonik di lokasi yang dirahasiakan di Korea Utara, 5 Januari 2022. (BP/Ant)

SINGAPURA, BALIPOST.com – Untuk melawan ancaman nuklir dan rudal Korea Utara, Korea Selatan akan meningkatkan kemampuan pertahanan secara signifikan serta bekerja sama dengan Amerika Serikat dan Jepang. Hal tersebut disampaikan Menteri Pertahanan Korea Selatan Lee Jong-sup dalam pertemuan keamanan Asia di Singapura, dikutip dari Kantor Berita Antara, Minggu (12/6).

Lee mengatakan situasi di semenanjung Korea merupakan ancaman global dan dia mendesak Korea Utara untuk segera mengakhiri program senjata nuklir dan misilnya.

Baca juga:  Gelombang Infeksi COVID-19 Landa Asia Pasifik

Amerika Serikat (AS) memperingatkan bahwa Korea Utara sedang bersiap untuk melakukan uji coba nuklir ketujuh.

AS mengatakan akan kembali mendorong sanksi PBB jika hal itu terjadi. “Pemerintah kami akan secara signifikan meningkatkan kemampuan untuk melawan,” kata Lee dalam pidato di Dialog Shangri-La, pertemuan puncak keamanan regional. “Selain itu, kami berusaha untuk memperkuat kerja sama keamanan trilateral ROK (Republik Korea), AS, Jepang untuk menanggapi ancaman nuklir dan rudal Korea Utara.”

Baca juga:  Korut Siap Mengambil Aksi "Sengit" Hadapi Latihan Militer AS dan Korsel

Korea Utara menunjuk seorang juru runding nuklir utama negara, Choe Son Hui, sebagai menteri luar negeri baru. Penunjukan ini terjadi ketika negara itu mengakhiri pertemuan partai yang berkuasa yang dipimpin oleh pemimpin Korut Kim Jong Un.

Kim bersumpah bahwa ia akan menggunakan kekuatan untuk melawan ancaman terhadap kedaulatan negara. Korea Utara telah melakukan setidaknya 18 putaran uji coba senjata tahun ini. Hal ini menggarisbawahi perkembangan persenjataan nuklir dan misil Korea Utara. (Kmb/Balipost)

Baca juga:  Reka Ulang Pembunuhan Pasutri Jepang Berlangsung Tertutup
BAGIKAN