Gubernur Wayan Koster. (BP/Ist)

DENPASAR, BALIPOST.com – Gubernur Bali, Wayan Koster mendapatkan apresiasi dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Republik Indonesia, Jenderal Polisi (Purn.) Muhammad Tito Karnavian. Gubernur Koster dinilai berhasil menangani pandemi COVID-19 di Pulau Bali dengan memberikan kebijakan yang berani.

Apresiasi tersebut disampaikan langsung dihadapan ribuan penonton yang hadir di acara pembukaan Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-44 Tahun 2022 di Panggung Terbuka Ardha Candra Art Centre, Denpasar, Minggu (12/6) malam. Dalam acara pembukaan PKB ke-44 ini turut hadir Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Dr. H. Sandiaga Salahuddin Uno, BBA.,MBA., Ketua Dekranasda Provinsi Bali, Ny. Putri Suastini Koster, Ketua BKOW Provinsi Bali, Ny. Tjokorda Putri Hariyani Ardhana Sukawati, Wali Kota dan Bupati se-Bali, seniman, budayawan, serta masyarakat Bali.

Di hadapan Mendagri Tito Karnavian, Gubernur Koster melaporkan pencapaian penanganan pandemi COVID-19 dan vaksinasi di Bali. Dikatakan bahwa sejak pandemi COVID-19 muncul pertama kali di Bali pada tanggal 10 Maret 2020, sebagai Ketua Satgas ia berupaya dengan sungguh-sungguh niskala-sakala memimpin penanganan pandemi Covid-19, bekerja ekstra keras bersama Pangdam IX/Udayana, Kapolda Bali, dan Wali Kota, Bupati se-Bali, serta peran aktif Perbekel, Lurah, Bandesa Adat, dan berbagai komponen masyarakat Bali.

“Astungkara, pandemi COVID-19 dapat dikekola dengan sebaik-baiknya, sehingga pandemi ini terus menurun, sejak bulan Maret 2022, telah melandai dan stabil. Ditandai dengan kasus baru harian sebanyak 10 sampai 20 orang, tingkat kesembuhan kumulatif mencapai 97%, jumlah yang meninggal mendekati nol. Tingkat kekebalan komunitas masyarakat mencapai 98%. Kemudian sejak tanggal 6 Juni 2022, sesuai Instruksi Bapak Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2022, Bali sudah ditetapkan menjadi PPKM Level 1,” ucap Gubernur Bali jebolan ITB ini yang disambut tepuk tangan.

Baca juga:  Bulan Bung Karno 2021, Gagasan Mulia Bung Karno Mesti Diteladani

Meskipun telah mulai banyak diselenggarakan pertemuan internasional di Bali, yang dihadiri ratusan negara dan ribuan peserta, dikatakan pandemi Covid-19 di Bali tidak mengalami peningkatan yang signifikan. Hal ini juga sangat didukung tingkat baksinasi Booster mencapai 70%, tertinggi di Indonesia, serta disiplin seluruh masyarakat Bali mematuhi protokol kesehatan, sebanyak 95% memakai masker. “Atas nama Pemerintah Daerah, saya menghaturkan terima kasih kepada Yang Mulia Bapak Presiden RI, Bapak Menteri Dalam Negeri RI dan seluruh Menteri Kabinet Indonesia Maju, atas kebijakan dalam penanganan pandemi COVID-19 di Bali. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Pangdam IX/Udayana, Kapolda Bali, Wali Kota, Bupati se-Bali, serta Perbekel, Lurah, Bandesa Adat, dan seluruh komponen masyarakat Bali, atas kerja keras, gotong-royong, bantu-binantu bersama, dalam menangani Pandemi COVID-19,” tambah orang nomor satu di Pemprov Bali ini.

Lebih lanjut Gubernur Bali asal Desa Sembiran, Buleleng ini menyampaikan bahwa, lebih dari 54% perekonomian Bali bergantung pada sektor pariwisata. Akibat kejadian pandemi Covid-19, tahun 2020 pertumbuhan ekonomi Bali mengalami kontraksi sebesar -9,33% dan tahun 2021 mengalami kontraksi sebesar -2,47%.

Baca juga:  Wujudkan Ekonomi Kerthi Bali, Gubernur Koster Serap Aspirasi Komunitas Kreatif Digital

Sejalan dengan terus membaiknya Pandemi COVID-19, yang sudah melandai dan stabil, pada Triwulan I tahun 2022, pertumbuhan ekonomi Bali sudah positif sebesar 1,46%. Kemudian sejak diberlakukan kebijakan baru tanpa karantina dan fasilitas Visa on Arrival (VoA) bagi wisatawan mancanegara dari 72 negara, mulai tanggal 7 Maret 2022, Gubernur Koster menyebutkan kunjungan wisatawan mancanegara terus meningkat.

Saat ini sudah mencapai 5 ribu orang kedatangan per hari. Demikian juga wisatawan domestik terus meningkat mencapai lebih dari 10 ribu orang kedatangan per hari melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai. Bahkan, jumlah penerbangan internasional yang langsung ke Bali terus mengalami peningkatan, saat ini sudah mencapai 18 maskapai.

“Kita semua berharap, pandemi COVID-19 dapat terus dikelola dengan baik, sehingga momentum bangkitnya pariwisata dan perekonomian Bali berjalan semakin cepat ke depan sampai mencapai tingkat pertumbuhan, paling tidak sama dengan ketika sebelum Pandemi COVID-19,” pungkas mantan Anggota DPR RI 3 Periode dari Fraksi PDI Perjuangan ini yang disambut tepuk tangan.

Mendagri Tito Karnavian mengapresiasi Gubernur Koster karena di dalam menangani pandemi COVID-19 sangat berani mengambil keputusan. “Pandemi COVID-19 merupakan pandemi terbesar yang melanda seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia dan kita bersyukur bisa melaluinya. Kemudian di dalam penanganannya, kami hampir setiap minggu zoom meeting yang dipimpin oleh Menko Maritim dan Investasi RI, Luhut Binsar Pandjaitan dan diikuti oleh Gubernur Koster. Dalam rapat itu, saya selalu mencatat Gubernur Bali yang paling terlihat berani memutuskan kebijakan dengan meminta vaksin terbanyak. Lalu saya bertanya, apakah mampu apa tidak warganya divaksin? dan Pak Gubernur Koster jawabnya berani bertanggung jawab,” cerita Tito Karnavian.

Baca juga:  Gubernur Koster dan Wagub Cok Ace Hadiri Penyineban IBTK Besakih

Keberanian Gubernur Koster meminta vaksin terbanyak, kata Mendagri membuahkan hasil. Bali yang menerapkan vaksinasi berbasis banjar, ternyata sukses menggelar vaksinasi COVID-19 dengan memiliki kecepatan vaksinasi tertinggi di Indonesia, bahkan juga di dunia untuk penduduk Bali yang berjumlah 4-5 juta jiwa. “Atas keberhasilan itu, saya sebagai Mendagri lalu meminta daerah lain untuk meniru Provinsi Bali,” ujar mantan Kapolri ini.

Ia menyatakan Bali yang dipimpin Gubernur Koster juga sukses melaksanakan vaksinasi booster dengan capaian tertinggi di Indonesia yakni 70 persen. Mengenai karantina juga Gubernur Koster mendapatkan tepuk tangan dari ribuan penonton PKB yang hadir di Ardha Candra Art Centre setelah Mendagri Tito Karnavian menyebutkan Gubernur Bali yang berani meminta karantina 7 hari. “Gubernur Bali mempersiapkan kebijakan ini dengan mengkalkulasi berbagai kemungkinan dan me-manage dengan baik. Ternyata hasilnya Bali aman-aman saja, sehingga kesuksesan ini dilanjutkan dengan kebijakan baru dimana orang yang masuk Bali tanpa karantina dan kondisi pandeminya juga aman, kemudian kesuksesan Bali ditiru oleh daerah lain,” kata Tito.

Ia mengapresiasi Gubernur Koster, karena Bali sudah menggelar pawai secara kolosal dan tidak lagi online maupun hybrid di ajang PKB. (kmb/balipost)

BAGIKAN