Lesung kayu yang ada di atas sebuah pohon beringin. (BP/Istimewa)

BANGLI, BALIPOST.com – Desa Adat Apuan di Kecamatan Susut sedang menggarap potensi wisata spiritual yang dimiliki. Yakni berupa tempat pelukatan.

Ditargetkan tempat pelukatan itu bisa dibuka mulai tahun ini. Keberadaan tempat pelukatan tersebut diharapkan mampu menjadi sumber pendapatan bagi desa adat.

Bendesa Adat Apuan Nyoman Wirya mengungkapkan lokasi tempat pelukatan yang kini tengah digarapnya tersebut berada di wilayah Banjar Apuan Kaler. Terdapat tiga Pancoran di sana. Masing-masing airnya bersumber dari mata air berbeda. “Sumber airnya dari kelebutan,” ungkapnya diwawancara belum lama ini.

Baca juga:  Pergub Busana Adat Mampu Tingkatkan Omzet Perajin dan Pedagang

Meski saat ini masih dalam proses penataan, namun tempat pelukatan tersebut sudah banyak dikenal dan didatangi pengunjung. Bahkan pengunjung yang datang ada dari luar Bali.

Biasanya tempat pelukatan itu ramai saat rahinan seperti purnama, Tilem dan kajeng Kliwon. Oleh sebagian besar pengunjung, air yang mengalir melalui pancoran di sana dipercaya berkhasiat.

Kata Wirya, sejauh ini penataan yang sudah dilakukan pihaknya diantaranya menyediakan loker,dan kamar mandi. Pihaknya juga sudah membuat jalan melingkar menuju lokasi.

Untuk pembiayaan, pihaknya mengaku memanfaatkan bantuan dana yang diberikan pemerintah provinsi Bali kepada desa adat Apuan. “Bantuan yang diberikan pemerintah provinsi bisa dimanfaatkan sesuai porsi yang sudah ditentukan,” jelasnya.

Baca juga:  Desa Adat Sema Agung Gelar Melasti Kedasa Makekobok Nangluk Desa

Lanjut disampaikannya, untuk mengelola tempat wisata spiritual itu nanti, Desa Adat Apuan akan membentuk organisasi kelompok sadar wisata (Pokdarwis). Ditargetkan tempat pelukatan itu akan dibuka resmi untuk pengunjung mulai tahun ini. “kami masih sedang melakukan penataan supaya benar-benar layak dan nyaman bagi pengunjung,” katanya.

Wirya mengharapkan potensi yang dimiliki desa Aadat Apuan tersebut nantinya bisa terkelola dengan baik dan menjadi sumber pendapatan bagi desa adat. Selain tempat pelukatan, Desa Adat Apuan juga disebutkan punya hal unik yang bisa jadi daya tarik wisata. Yakni lesung kayu yang ada di atas sebuah pohon beringin.

Baca juga:  Rakit Ribuan Kotak Suara, KPU Libatkan 30 Warga

Lokasinya berada persis di depan kantor desa Apuan. Keberadaan lesung yang diperkirakan ada sejak tahun 1700-an itu punya nilai historis terkait pengembalian Apuan dari Gianyar ke Bangli. “Kami juga akan garap itu dan jadikan satu paket wisata di Apuan,” imbuh mantan dosen yang sudah tiga tahun ngayah sebagai Bendesa Adat Apuan itu. (Dayu Swasrina/balipost)

BAGIKAN