SINGARAJA, BALIPOST.com – Warga Banjar Dinas Babakan, Desa Sambangan, Kecamatan Sukasada, Selasa (14/6) heboh. Ini karena beredarnya informasi dugaan kasus penjambretan di wilayah mereka.
Korbannya, Luh Nariasih (54), warga setempat. Saat akan menjual pisang, korban diduga dijambret dan kehilangan kalung dengan berat sekitar 10 gram.
Kepala Seksi (Kasi) Humas AKP Gede Sumarjaya, seizin Kapolres Buleleng, AKBP Andrian Pramudianto, membenarkan telah terjadi dugaan penjambretan di Desa Sambangan itu. Ia mengatakan, dari pemeriksaan awal, sebelum kejadian, korban datang ke warung milik tetangganya Komang Budi Artini.
Ia berbincang dengan pemilik warung untuk menawarkan pisang dari atas motor yang dikendarai. Tidak disangka, dari arah belakang seseorang mengendarai sepeda motor mendekatinya.
Korban terkejut ketika lehernya dipegang dari belakang. Tak sampai di situ, kalung yang sedang dikenakan ditarik paksa pelaku.
Akibat tarikan itu, kalung putus kemudian korban berteriak minta tolong. Penjambret melarikan diri ke arah Desa Baktiseraga, Kecamatan Buleleng.
Dari kejadian ini, korban kehilangan kalung dengan berat sekitar 10 gram. Sementara liontinnya, ditemukan terjatuh tak jauh dari lokasi kejadian. “Pemeriksaan awal, dari jarak sekitar 25 centimeter, dari arah belakang, seseorang itu diduga merampas kalung yang dikenakan korban. Karena tertarik, kalung putus dan liontinnya terjatuh, korban kehilangan kalung dan melaporkan kasus ini ke Polsek Sukasada,” katanya.
Menindaklanjuti pengaduan korban, Unit Reserse Kriminal (Reskrim), Polsek Sukasada masih menyelidiki kasus itu. Polisi juga melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) awal, untuk menemukan indikasi orang yang merampas perhiasan milik korban.
Sumarjaya kembali mengingatkan, agar warga meningkatkan kewaspadaan dengan aksi kejahatan jalanan. Apalagi, menjelang perayaan Kuningan.
Diharapkan tidak mengenakan barang berharga secara berlebihian saat bersembahyang ke pura. Sehingga tak mengundang pelaku jambret untuk beraksi. (Mudiarta/balipost)