Suasana di rumah duka warga yang sempat digigit anjing rabies dan meninggal dunia. (BP/Istimewa)

NEGARA, BALIPOST.com – Seorang warga Lingkungan Petapan Persidi, Kelurahan Tegalcangkring, Kecamatan Mendoyo meninggal dunia pada Jumat (17/6) pagi. Ia diduga meninggal karena rabies.

Korban I Made Sutamayasa (41), sempat mengalami gigitan anjing di bagian tangan sekitar bulan Maret lalu. Namun, korban enggan memeriksakan diri atau mendapatkan penanganan gigitan anjing sehingga tidak mendapatkan penanganan VAR (vaksin Anti rabies).

Selain korban, sejatinya saat itu ada enam warga lainnya yang mengalami gigitan. Namun, mereka langsung mendapatkan pengobatan dengan VAR.

Baca juga:  Tambahan Pasien Sembuh Nasional Lebih Rendah dari Kasus COVID-19 Baru

Lurah Tegalcangkring, I Gusti Ngurah Eka Armadi, Sabtu (18/6) membenarkan adanya salah satu warganya di Lingkungan Petapan Persidi yang meninggal dunia dengan indikasi rabies. “Dari rumah sakit juga menyatakan rabies dan sebelumnya warga ini mengalami gigitan anjing di tangan, tetapi tidak berobat,” kata Eka Armadi.

Saat itu memang ada kasus anjing rabies di Petapan Persidi, selain almarhum juga ada enam warga lainnya yang mengalami gigitan anjing rabies itu. Namun sudah ditangani sesuai dengan protap. “Dari kepala lingkungan juga sudah menyarankan supaya berobat ke Puskesmas Mendoyo agar mendapatkan penanganan, namun almarhum tidak mau,” tambahnya.

Baca juga:  Warga Mulai Terima Undangan Sosialisasi Tol Gilimanuk-Mengwi

Saat itu juga dilakukan tindakan terhadap HPR di sekitar areal anjing rabies yang ditemukan dengan vaksin HPR serta eliminasi. Berlanjut kemudian juga dilakukan vaksin massal HPR.

Karena tidak berobat ini, kemudian korban mengalami gejala sakit mengarah rabies pada Rabu (15/6). Semenjak almarhum digigit anjing tersebut, atau hampir tiga bulan memang tidak merasakan gejala apapun. Malah dianggap biasa.

Hingga sekitar dua hari sebelum korban meninggal, sempat merasakan tangan yang digigit anjing terasa panas menjalar ke seluruh tubuh. Selanjutnya korban dilarikan ke RS Balimed untuk penanganan lebih lanjut.

Baca juga:  Terendam Banjir, Jalan Denpasar-Gilimanuk di Tegalcangkring Berlakukan Buka-Tutup

Setelah dapat penanganan dan perawatan dari RS Balimed, korban merasa agak enak. Namun pada Jumat (17/6) pagi, sekitar pukul 10.00 Wita korban meninggal. Saat ini korban sudah berada di rumah duka dan dari informasi pengabenan dilaksanakan pada Kamis (23/6) mendatang. (Surya Dharma/balipost)

BAGIKAN