TABANAN, BALIPOST.com – Kasus lakalantas beruntun berujung maut di jalan jurusan Denpasar-Singaraja, Banjar Pacung, Baturiti, Tabanan, terus didalami pihak kepolisian. Informasi saksi-saksi, sebelum ditabrak bus sampai meninggal, Ni Wayan Wandani bersama anaknya masih kecil.
Saat bus tersebut mendekat, Wandani menyelamatkan anaknya dengan melempar ke pinggir jalan. “Informasi di TKP demikian (korban melempar anaknya). Korban yang ditabrak bus hingga meninggal, sedangkan anaknya selamat,” kata sumber anggota Polda Bali, Minggu (19/6).
Petugas tersebut menambahkan, untuk penanganan kasus ini tetap dilakukan Satlantas Polres Tabanan. Alasannya TKP berada di wilayah Tabanan dan untuk mempermudah proses penyelidikannya.
Terkait kronologisnya, petugas yang enggan disebutkan identitasnya ini menyampaikan, dari keterangan warga, informasinya berawal dari mengepul asal di bagian belakang bus tersebut. Setelah itu rem bus blong dan akibatnya melaju cepat karena jalannya menurun. “Sopir bus sudah pasang persneling kecil dengan maksud mengurangi laju bus tapi gagal,” ucapnya.
Mengingat saat itu sedang macet, akhirnya sopir bus banting stir ke kanan dan ke kiri. Alhasil bus tersebut menabrak tujuh mobil dan tiga sepeda motor. “Posisi bus itu saat ini saya belum tahu. Sedangkan mobil yang ditabrak bus itu sekarang posisinya diamankan di gudang es dekat Polsek Baturiti,” tegasnya.
Apakah bus itu laik? “Kalau soal itu nanti ada tim yang menyelidiki. Mungkin besok tim itu akan turun ke lapangan. Informasi sopir bus itu sudah sering mengangkut peserta study tour ke Bali. Tunggu saja hasil penyelidikan nanti,” tutupnya. (Kerta Negara/balipost)