TABANAN, BALIPOST.com – Pemangku Pura Luhur Pucak Bukit Kembar, Jro Mangku Made Armawan mengakui di jalur Denpasar-Bedugul tepatnya di Desa Pekraman Pacung, Baturiti memang kerap terjadi lakalantas. Ini dikarenakan faktor atau kondisi jalan yang memang sangat curam atau kemiringan jalan yang diperkirakan mencapai 55 derajat tanjakannya.
Lanjut Jro Mangku, sepertinya saja jalan di sebelah utara Desa Pacung itu landai. Namun, jika sopir yang sudah berpengalaman melewatinya tidak akan sembarangan dalam mengemudikan kendaraan.
Terkait dengan kejadian lakalantas beruntun yang terjadi tepat di Hari Suci Kuningan, Sabtu (18/6), pihaknya juga sudah melakukan koordinasi dengan Bendesa Adat dan Kelian Dinas. Rencananya sebuah upacara digelar.
Hanya saja bentuk upacara maupun upakaranya baru akan dirembugkan kembali setelah 12 hari upacara penguburan korban meninggal, Ni Wayan Wandani. “Rencananya 12 hari setelah penguburan korban baru diputuskan akan menggelar upacara apa. Kemungkinan akan digelar upacara labuh gentuh untuk Desa Pekraman Pacung, tujuannya membersihkan areal lokasi kejadian,” terangnya, Minggu (19/6).
Sebelumnya, sebuah bus pariwisata yang mengangkut siswa SMP dari Surabaya, Jawa Timur, mengalami lakalantas dan menabrak sejumlah kendaraan di Banjar Pacung, Baturiti. Dari data kepolisian, kendaraan yang terlibat lakalantas sebanyak 7 unit mobil dan 3 unit motor. Peristiwa ini mengakibatkan satu orang meninggal dan 8 orang luka-luka. (Puspawati/balipost)