BANGLI, BALIPOST.com – Trotoar di pojok barat laut Alun-alun Bangli “meledak”. Itu terjadi akibat banyaknya sampah yang menyumbat got saat hujan mengguyur wilayah Bangli.
Berdasarkan pantauan Senin (20/6) kondisi trotoar tepat di depan tulisan Alun-alun Bangli megaburan. Paving yang terpasang banyak lepas.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPRPerkim) Kabupaten Bangli Dewa Widnyana Maya dikonfirmasi mengatakan, penyebab pecahnya trotoar di lokasi karena tidak mampu menahan desakan sampah pada saat banjir. Pihaknya mengaku sedang mengupayakan penanganan. “Tim dan tenaga sedang menunggu air surut agar bisa dilakukan penggelontoran sampah. Untuk kemudian trotoarnya bisa ditutup,” kata Dewa Maya.
Kabid Bina Marga Dinas PUPRPerkim Bangli Wayan Lega Suprapto memperkirakan meledaknya trotoar akibat sumbatan sampah terjadi pada Minggu malam. “Ini akibat kurangnya kesadaran masyarakat buang sampah. Banyak yang buang sampah di aliran sungai sehingga masuk got dan itu menyebabkan got mampet hingga trotoar meledak,” kata Lega.
Jelasnya, saluran air di lokasi trotoar yang rusak, jadi satu dengan saluran air di belakang Bank BNI. Kata Lega, sebenarnya pada saluran air di belakang Bank BNI terdapat saringan besi untuk menahan sampah besar masuk ke got bersama aliran air. “Tapi itu dibongkar sama masyarakat sehingga semua sampah masuk ke got. Sebenarnya kalau itu masih ada saringannya sampah besar gak bisa masuk ke sana,” ujarnya.
Untuk mengkat sampah yang menyumbat got, menurut Lega harus menggunakan alat berat. Tidak bisa pakai tenaga manual. Sebab di bagian hulu masih ada genangan air yang tidak bisa mengalir akibat tersumbat sampah. “Kita rencana turunkan alat berat,” ujarnya.
Setelah nantinya saluran air sudah normal kembali, penanganan baru akan dilanjutkan dengan perbaikan trotoar. “Kami koordinasi juga dengan DLH (dinas Lingkungan Hidup) untuk pengangkutan sampahnya,” jelasnya. (Dayu Swasrina/balipost)